2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-cover.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab1.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab2A.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab2B.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab3.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab4.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab5.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-bab6.pdf
2000 TS PP HERY SULIANTORO 1-pustaka.pdf
Abstrak :
Usaha kecil merupakan salah satu sektor yang memainkan peran penting dan strategic dalam perekonomian negara. Usaha kecil yang kuat dan tangguh di beberapa negara telah menjadi fondasi atau dasar yang kokoh bagi kemajuan sektor industri secara keseluruhan.
Di Indonesia gambaran mengenai perkembangan usaha kecil ini masih tertinggal dibanding negara-negara lain. Meskipun diakui, usaha kecil merupakan kelompok terbesar dari pelaku bisnis di Indonesia. Namun ternyata kontribusi nilai tambah usaha kecil ini secara nasional masih sangat rendah. Kondisi ini disebabkan karena kelemahan internal dan eksternal yang mereka miliki. Faktor internal tersebut adalah kemampuan manajerial, teknologi, sarana produksi, informasi dll. Sedangkan faktor eksternal meliputi pasokan bahan baku, akses pemasaran, akses permodalan, kondisi politik, ekonomi makro dll.
Dengan melihat segala kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki sektor usaha kecil di atas maka sangat mendesak untuk mengembangkan sektor ini melalui pemberian segala dukungan, bantuan dan perlindungan bukan saja dari pihak pemerintah namun juga pelaku-pelaku usaha serta lembaga atau badan-badan yang berkaitan. Salah satu bentuk dukungan dan bantuan yang sudah dilaksanakan saat ini adalah dengan Program Pembinaan & Kemitraan antara usaha besar dan usaha kecil
Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan program tersebut. Untuk keperluan inilah maka penelitian ini mengambil obyek usaha kecil yang dibina oleh perusahaan besar.
Dan hasil penelitian ini, usaha kecil dapat dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kategori keberhasilan usaha yaitu usaha kecil yang berhasil, cukup berhasil dan kurang berhasil. Variabel yang berhasil diidentifikasi sebagai variabel diskriminan utama dan secara signifikan membedakan ketiga katogori tersebut adalah bantuan program pelatihan teknik produksi, bimbingan kepada pengusaha kecil mengenai proses manajemen, bantuan dalam membuka peluang pasar, mengangkat kredibilitas pengusaha kecil serta karakter ekternal dari pengusaha kecil. Dengan demikian agar program pembinaan dan kemitraan membawa hasil yang diharapkan maka sebaiknya lebih menekankan pembinaan pada faktor-faktor tersebut di atas.