FAISAL APRIALDI
EMBARGO  2027-06-14 
EMBARGO  2027-06-14 
FAISAL APRIALDI
EMBARGO  2027-06-14 
EMBARGO  2027-06-14 
FAISAL APRIALDI
EMBARGO  2027-06-14 
EMBARGO  2027-06-14 
FAISAL APRIALDI
EMBARGO  2027-06-14 
EMBARGO  2027-06-14 
FAISAL APRIALDI
EMBARGO  2027-06-14 
EMBARGO  2027-06-14 
FAISAL APRIALDI
EMBARGO  2027-06-14 
EMBARGO  2027-06-14 
Pembuatan biodiesel yang sekarang ini gencar dilakukan mengakibatkan
melimpahnya gliserol sebagai produk samping. Melimpahnya gliserol yang ada
belum diikuti oleh pemanfaatannya dengan maksimal. Salah satu potensi besar
dalam pemanfaatan gliserol adalah dengan mengkonversinya menjadi gasolin
melalui aktifitas katalitik. Katalis yang potensial untuk konversi gliserol adalah
zeolit. Diantara banyaknya tipe zeolit yang ada, zeolit beta memiliki potensi yang
besar sebagai katalis. Hal tersebut karena zeolit beta memiliki struktur pori yang
dengan arsitektur tiga dimensi yang tersusun dari perpotongan saluran 12 cincin,
stabilitas termal dan hidrotermal yang tinggi. Selain itu zeolit beta memiliki
selektivitas kerangka yang unik dengan luas permukaan yang besar dan tingkat
keasaman yang dapat diatur. Diantara kelebihannya tersebut, terdapat limitasi pada
saluran intrinsik mikropori pada zeolit beta sehingga menimbulkan keterbatasan
dalam difusi. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu modifikasi menjadi zeolit
berpori hierarkis perlu dilakukan sehingga zeolit tidak hanya memiliki mikropori
tetapi juga memiliki mesopori atau makropori sehingga dapat meningkatkan difusi
dan aksesibilitas situs katalitik. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan
sintesis katalis zeolit beta berpori hierarkis untuk konversi gliserol menjadi gasolin.
Sintesis dilakukan dengan metode bebas pelarut dan dilakukan variasi templat
sekunder berupa Na2CO3, PEG4000, dan CTAB. Penelitian ini dibagi menjadi tiga
tahap yaitu sintesis zeolit beta berpori hierarkis dengan metode bebas pelarut,
karakterisasi zeolit beta yang dihasilkan, dan pengujian aktifitas katalitik dari zeolit
beta. Berdasarkan hasil FTIR dan XRD sintesis zeolit beta dengan metode bebas
pelarut berhasil dilakukan. Penambahan templat sekunder akan mengubah sifat
zeolit yang dihasilkan. Zeolit akan mengalami penurunan kristalinitas relatif.
Berdasarkan hasil adsorpsi-desorpsi N2 zeolit mengalami kenaikan luas permukaan
BET dan volume total juga mengalami kenaikan kecuali sampel HBeta-NC. Sifat
keasaman pada zeolit akan mengalami penurunan nilai total asam kecuali sampel
HBeta-NC. Pengujian katalitik untuk konversi gasolin menunjukkan urutan hasil
rendemen produk cair HBeta-NC > Beta >HBeta-PEG > HBeta-CTAB dan urutan
rendemen gasolin ternormalisasi HBeta-PEG > Beta > HBeta-CTAB > HBeta-NC.
Berdasarkan performa katalitik tersebut terlihat bahwa parameter zeolit yang
berpengaruh adalah sifat tekstural dan keasaman.