digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK: Tembaga dapat mengalami siklus rantai biologic di dalam tingkungan akuatik dan terestrial, terutama di dalam organisme akuatik seperti ikon, mempunyai kemampuan untuk dibioakumulasi. Adanya kemampuan akumulasi tembaga di dalam badan ikan, dapat membahayakan yang mengkonsumsinya. Hasil penelitian mengenai ekokinetika tembaga di dalam perairan stasis bersalinitas rendah dan sedang memberikan kesimpulan bahwa: (1). konsentrasi tembaga pada akuarium yang dipapari tembaga sejumlah 0,75 dan 1,50 mg/l dengan penggunaan air tawar (SI) maupun air payau (S2) selama 40 hari, mengalami jluktuasi pada semua kompartemen yaitu: air, ikan, dan sedimen, konsentrasi tembaga menunjukan peningkatan di air dan ikon, sedangkan pada kompartemen sedimen justru mengalami penurunan, (2). model hubungan antcrra variabel konsentrasi Cu di air, ikan, dan sedimen pads akuarium S1-0,75, SI-1, 50, S2-0,75, dan S2-1,50, bersifat eksponensial dengan nilai r berkisar antara 0,972 - 0,990, (3). potensi bioakumulasi (BCF) tembaga pada ikon Oreochromis niloticus sangat besar, dengan nilai BCF pads salinitas rendah dan sedang berturutturut sebesar 2759,14 dan 2982, 01, (4). terdapat suatu jumlah tembaga yang konstan sepanjang waktu di dalam akuarium, yang terdistribusi diantara kompartemen-kompartemen dalam perairan yaitu: air, ikan, dan sedimen secara berfluktuasi, mengikuti persamaan kesetimbangan massa pada akuarium S1-0,75, SI-1,50, S2-0,75, dan S2-1,50 berturutturut adalah: xl = -0,800x, - 0,955x, + 14,241, xi = -0,117xa - 0,514x, + 15,291, xf = 0,3996x, - 0,3996x, + 5,647, dan xJ = 0, 26447x, - 0,26447x, + 7, 711, dimana : xl = jumlah Cu di ikan (mg/g), x, = jumlah Cu di air (mg/I), dan x, = jumlah Cu di sedimen (mg/g), (6). bakteri dominan yang ditemukan pada sedimen air tawar adalah Citrobacter freundii, ,Enterobacter agglomerans, dan Pseudomonas si., sedangkan pada sedimen air payau adalah Pseudomonas an., Seratia plymuthica. dan Citrobacter freundii, dan (7). nilai Lethal Concentration 50 % (LCSO) pada waktu pemaparan 24, 48, 72, dan 96 jam dengan menggunakan senyawa CuSO4.5H20 untuk Oreochromis niloticus berturut-turut adalah 7,99, 4,83, 3, 97, dan 3,49 mg/1.