ABSTRAK Alzena Fairuz Syahda
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Asteroid yang dapat menabrak Bumi tidak selalu termasuk pada kelompok
PHA (Potentially Hazardous Asteroid). Ada sejumlah asteroid yang masuk
dalam daftar objek yang dapat menabrak Bumi (Sentry: Earth Impact Monitoring
(https://cneos.jpl.nasa.gov/sentry/) meskipun tidak termasuk sebagai
PHA pada daftar yang diberikan oleh institusi IAU - Minor Planet Center
(https: // minorplanetcenter. net/ iau/ lists/ t_ phas. html ). Informasi
karakter orbit dan sifat fisis sangat diperlukan untuk memeriksa dan
mencermati asteroid seperti ini. Pekerjaan Tugas Akhir ini adalah merancang
lintasan wahana menuju asteroid yang dapat menabrak Bumi dengan pertimbangan
utama energi yang efisien.
Asteroid 2015 JJ merupakan asteroid yang diajukan sebagai objek tujuan
perjalanan wahana, yang dapat menabrak Bumi pada 2111. Salah satu konstruksi
lintasan yang diberikan oleh NASA Ames Research Center Trajectory
Browser (https: // trajbrowser. arc. nasa. gov/ index. php ) adalah direct
trajectory dengan peluang peluncuran wahana pada tahun 2023 – 2040.
Konstruksi lintasan wahana pada pekerjaan Tugas Akhir ini menggunakan
metode non-direct, melalui titik Lagrange L2 sistem Matahari–Bumi. Skema
konstruksi lintasan ini adalah dua segmentasi dengan memanfaatkan tipe orbit
Halo yang berpusat pada titik Lagrange L2.
Pemeriksaan dan pemilahan asteroid target tujuan wahana dilakukan hingga
diperoleh targetnya adalah asteroid 2015 JJ. Sejalan dengan ini, dilakukan
pemeriksaan salah satu konstruksi lintasan wahana direct trajectory yang kemudian
akan dibandingkan dengan lintasan non-direct. Selanjutnya, segmentasi
pertama memperoleh lintasan dengan titik awal keberangkatan pada jarak
752 km di atas permukaan Bumi dan segmentasi kedua menghasilkan lintasan
yang memiliki jarak terdekat tiba di daerah asteroid pada 475 ribu km. Hasil
konstruksi lintasan wahana non-direct menuju asteroid 2015 JJ ini secara
keseluruhan memerlukan energi total 1.2 km/s, yang signifikan lebih rendah
daripada lintasan wahana direct trajectory yang memerlukan energi total 8.6
km/s.