digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Weniza.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul


BAB1 WENIZA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB2 WENIZA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB3 WENIZA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB4 WENIZA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB5 WENIZA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

PUSTAKA WENIZA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

Saat ini sebagian besar sistem peringatan tsunami di dunia termasuk Indonesia hanya memberikan informasi prakiraan ketinggian tsunami, waktu tiba di sepanjang pantai dan tingkat ancaman tsunami. Informasi ini tidak cukup bagi masyarakat pesisir dan instansi tanggap darurat dalam upaya penyelamatan evakuasi karena tidak diketahuinya kawasan yang terlanda tsunami. Untuk itu kajian pengembangan model prakiraan rendaman tsunami dalam sistem peringatan tsunami terus dilakukan dengan berbagai metode. Pendekatan pengembangan Metode Near-Field Tsunami Inundation Forecasting (NearTIF) telah dilakukan dengan penggabungan metode NearTIF original dengan metode inversi tsunami menggunakan data Ocean Bottom Pressure Gauge (OBPG) untuk mendapatkan sumber tsunami yang lebih akurat dan prakiraan rendaman tsunami yang cepat. Gempabumi hipotetis Mw8.5 dengan pusat gempabumi di megathrust Jawa digunakan untuk mengevaluasi time window optimum data OBPG dalam proses inversi dengan faktor penghalusan. Data time window OBPG selama 15 menit dapat memperoleh distribusi slip sesar yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan korelasi yang tinggi dan nilai Root Mean Square Error (RMSE) rendah, yang berarti bias model prediksi rendah. Selain itu, prediksi waveform tsunami berbasis fungsi Green digunakan untuk mengganti bagian pemodelan kedepan (forward modelling) beresolusi rendah dari NearTIF original. Pendekatan baru ini bertujuan untuk memperoleh prakiraan rendaman dengan waktu komputasi yang singkat. Sejumlah 330 skenario tsunami pra-komputasi dengan model numerik non-linear digunakan untuk membangun basis data rendaman dan basis data waveform sintetis di 15 titik pengamatan virtual gauge di depan Bandara YIA. Basis data waveform berfungsi untuk pemilihan skenario terbaik dengan teknik matching dan shifting. Uji coba 5 gempabumi hipotetis dengan variasi magnitudo Mw8.5 hingga Mw8.9 menunjukkan akurasi yang baik dalam waktu proses kurang dari 2 menit setelah tsunami terekam di OBPG, dengan nilai Aida (K) dalam rentang yang dapat diterima (0,6