digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-COVER.pdf


1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-BAB 1.pdf

1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-BAB 2.pdf

1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-BAB 3.pdf

1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-BAB 4.pdf

1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-BAB 5.pdf

1994 TS PP HELMY DARJANTO 1-PUSTAKA.pdf

Abstrak: Hasil pengukuran respon tiang terhadap beban dinamis umumnya menunjukkan adanya perilaku non-linier. Perilaku tersebut disebabkan adanya contact effect yang berupa (1) slip atau (2) prestressing. Pada kenyataan adanya slip atau prestressing ini sangat mempengaruhi besarnya amplitudo getaran. Perilaku non-linier ini dikembangkan oleh Novak {1980) dengan menggunakan weak zone atau strong zone untuk memodelkan slip atau prestressing sebagai media viskoelastis. Parameter-parameter dinamis yang diperlukan untuk memodelkan contact effect meliputi tebal, modulus geser, damping dan angka Poisson dari strong zone atau weak zone. Analisis dengan menggunakan weak zone atau strong zone ini kemudian diverifikasikan terhadap hasil pengukuran lapangan (full scale test) oleh Dennis R. Gle dalam disertasinya The Dynamic Lateral Response of Deep Foundations yang teridentifikasi adanya perilaku non-linier dari interaksi tanah-tiang akibat beban dinamis arah lateral.