ABSTRAK Agih Restu Wahyudi.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA AGIH RESTU WAHYUDI
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah memiliki konsekuensi yang
jelas bagi lingkungan sehingga menimbulkan permasalahan terhadap risiko
kontaminasi tanah pertanian dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, untuk
melihat hubungan antara data konduktivitas dan resistivitas dengan hasil uji sifat
kimia fisik tanah pertanian di kawasan bekas TPA Leuwigajah, diperlukan
analisis menyeluruh. Namun, pengujian sampel tanah kovensional membutuhkan
banyak waktu, biaya, dan tenaga. Pendekatan metode geofisika dilakukan dengan
metode resistivitas geolistrik dan induksi elektromagnetik. Pengukuran dilakukan
menggunakan alat Geonics EM38-MK2, Supersting R8/IP, soil resistivity box
serta pengambilan sampel tanah pada 6 titik. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa
nilai konduktivitas dan resistivitas menunjukkan perbedaan yang jelas di seluruh
wilayah studi. Zona datar menunjukkan resistivitas bawah tanah 0.126–50 ?m
dan konduktivitas 34-48 mS/m. Zona miring menunjukkan resistivitas bawah
tanah >100 ?m dan konduktivitas 12-26 mS/m. Penampang resistivitas
menunjukkan bahwa fosfor yang cukup tinggi memiliki resistivitas sekitar 100
?m, kadar air yang tinggi memiliki resistivitas rendah-sedang antara 4 dan 50
?m, serta kalium dan nitrogen memiliki resistivitas antara 10 dan 50 ?m. ketika
ion hara bergerak melalui tanah, pergerakan ion ini membuat tanah lebih
konduktif atau kurang resistif. Saat nilai bulk density tanah besar dan ruang pori
kecil, aliran listrik dan fluida menjadi lebih sulit mengalir, sehingga resistivitas
tanah meningkat. Kadar air juga mempengaruhi nilai resistivitas dan konduktivitas
tanah karena air adalah konduktor yang baik.