Setiap waktu, bangunan mengalami perkembang cukup pesat melalui teknologi bangunannya. Teknologi bangunan yang berkembang juga memunculkan alternatif pada bentuk bangunan. Truss atau kuda-kuda atap menjadi salah satu elemen yang mempengaruhi bentuk bangunan. Truss atau kuda-kuda atap juga dikenal luas untuk struktur atap bangunan rumah tinggal atau bangunan umum di Indonesia. Bahan yang digunakan sebagai truss atau kuda-kuda atap yaitu baja atau kayu. Rangka queenpost banyak digunakan pada konstruksi kayu dan rangka bambu. Sambungan tjoin lebih umum digunakan pada kayu quenpost truss, namun sambungan tjoin juga digunakan pada bambu queenpost truss. Namun penyambungannya memerlukan eyenut yang relatif mahal. Oleh karena itu, yang terbaik adalah merancang bambu queenpost truss yang sistem penjepitnya menggunakan sambungan mur baut sebanyak mungkin. Tipe penelitian eksperimental dengan membuat model skala 1:1 lalu diuji dengan pembebanan sederhana untuk melihat pola kegagalan struktur dan perbaikan sistem (sambungan maupun konfigurasi batang). Variabel tetap penelitian ini yaitu bambu tali, panjang bambu tali 6 m, asdrat (m10), mur (m10), ring (m10), eyenut (m10), dan kawat (2.85mm). Variabel bebas penelitian ini yaitu deformasi (mm), beban (kg), jumlah asdrat, jumlah mur, jumlah ring, jumlah batang bambu, jumlah batang pembentuk truss, dan jenis buckling. Fink truss menjadi alternatif bentuk kuda-kuda atap bambu yang direkomendasikan untuk bangunan sederhana karena kuda-kuda atap fink truss mampu menahan beban yang besar dan memiliki kelenturan yang baik. Besar harapan agar penelitian ini dapat bermanfaat dan berpengaruh terhadap pengalihan pendekatan sambungan konvesional ke sambungan substitutive pada bangunan publik. Peneliti juga berharap dapat menciptakan suatu pembaharuan terhadap lingkungan dan bangunan di wilayah Indonesia.