digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 TS PP HAMZAH 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1999 TS PP HAMZAH 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1999 TS PP HAMZAH 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1999 TS PP HAMZAH 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1999 TS PP HAMZAH 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1999 TS PP HAMZAH 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1999 TS PP HAMZAH 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Dalam rangka memperkecil ketertinggalan antara wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dari Kawasan Barat Indonesia (KBI) pemerintah melaksanakan suatu program pengembangan wilayah melalui konsep Kawasan Ekonomi Terpadu (Kapet).Untuk mewujudkan program tersebut pemerintah telah membentuk Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP - KTI) dengan Keppres No. 120 / 1993. Berdasarkan basil kerja dewan tersebut telah terpilih 131okasi Kapet yang tersebar di 13 Propinsi. Salah satu dari Kapet tersebut adalah Kapet Batulicin.Namun dalam rangka mengembangkan Kapet tersebut yang menjadi permasalahan perlu adanya suatu pemicu untuk tumbuh dan berkembangnya daerah tersetwt, disamping itu juga kegiatan tersebut dapat menarik investor dalam rangka menanamkan modalnya.Permasalahan diatas menjadi dasar kajian studi ini, yang bertujuan untuk mengkaji sumberdaya slam yang dapat dikembangkan sebagai potensi ekspor, juga mengkaji infrastuktur (transportasi) yang perlu dikembangkan guns miningkatkan pengembangan wilayahnya. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan batik bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pars investor yang akan menanamkan modalnya di Kapet Batulicin tersebut.Dalam mengkaji sumberdaya slam yang dapat dikembangkan di kawasan ini, studi ini menggunakan metoda analisa diskripsi-analisis didasarkan pads pola pennintaan dan penawaran .Demikian juga kajian yang lain adalah mengkaji prasarana transportasi dalam rangka mendukung percepatan perkembangan kawasan Batulicin.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengembangan Kelapa sawit dan Batubara sangat berprospek untuk dikembangkan, karena peluang ekspor komoditas ini masih sangat terbuka, sementara untuk komoditi semen peluang ekspor tidak begitu besar, namun demikian peluang pengembangan industri semen di kawasan Batulicin menipunyai prospek yang cukup balk mengingat sampai saat ini Pulau Kalimantan belum mempunyai pabrik semen sementara kebutuhan akan semen pulau ini sangat tinggi dan kecenderungan kebutuhanpun terus meningkat.Berdasarkan Hasil penelitian tersebut maka studi ini merekomendasikan:1. Untuk mempercepat pemanfaatan dan pengembangan sumberdaya tersebut maka pemerintah pusat maupun daerah perlu meningkatkan prasarana transportasi khususnya jalan dari ruas Sungai Danau - Batulicin dan Batulicin - Sarongga. Juga jembatan pads ruas Satigking - Jalan Negara, Sungai Danau - Satui, Tanjung Seloka - Sungai Bahim, Tanjung Bata - Senakin.2. Membuka jalur jalan dari lokasi pengembangan kawasan pertambangan maupun lokasi pengembangan kawasan lahan mengkaitkan dengan jalur jalan utama yang sudah ada.3. Meningkatkantekanan gandar jalan maupun jembatan yang saat ini kemampuannya rata-rata maksimum 8 ton menjadi minimal 10 ton.