digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-BAB1.pdf


1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-BAB2.pdf

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-BAB3.pdf

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-BAB4a.pdf

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-BAB4b.pdf

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-BAB5.pdf

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-COVER.pdf

1990 TS PP HADI SRITJAHJO LEGOWO S 1-PUSTAKAb.pdf

ABSTRAK: Beberapa definisi dari fonflik telah dikembangkan. Didalam penelitian ini, definisi yang digunakan adalah sebagai berikut: konflik adalah suatu situasi yang dapat diamati dirnana dua atau lebih pemakai jalan saling mendekati terhadap jarak dan waktu sedemikian rupa sehingga ada bahaya tabrakan bila pergerakkan masing-masing tidak berubah (GLAUZ dan MIGLETZ, 1980). Pengereman oleh sekurangnya salah satu dari dua pemakai jalan untuk menghindari tabrakkan digunakan sebagai tanda bahwa suatu konflik telah terjadi. Tinjauan terhadap tingkat kepercayaan (apakah pengamat yang berbeda akan menghasiikan hasil yang sama) dan tingkat pengulangan (apakah seorang pengamat menggunakan metoda ini secara konsisten) dari metoda konflik lalulintas adalah tujuan utama dari penelitian ini. Untuk menganalisa tingkat kepercayaan dari metoda, empat pengamat secara mandiri mengarnati kejadian konflik yang sama pada lokasi yang sama. Hasil analisa menunjukkan bahwa, secara umum, metoda ini dapat dipercaya baik secara perbandingan (relatif) rnaupun secara mutlak. Hasil analisa juga menunjukkan bahwa untuk seluruh tipe dari total konflik untuk seluruh lokasi dan untuk hampir seluruh tipe konflik per lokasi, metoda ini dapat dipercaya secara perbandingan. Tingkat pengulangan dari metoda diuji dengan cara rekaman video yang sama diamati dua kali oleh pengamat yang sama dengan interval antar pengamatan selama seminggu. Hasil analisa dari masing-masing ke-empat pengamat menunjukkan bahwa metoda ini berulang. Hasil analisa juga menunjukkan, bahwa meskipun secara umum metoda ini berulang, terdapat variasi dari tingkat pengulangan diant ara keempat pengamat. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa metoda ini memadai untuk penentuan peringkat lokasi berdasarkan konflik dan mungkin metoda ini adalah suatu cara yang konsisten dalam penentuan peringkat dari simpang-simpang yang mempunyai problem. Analisa-analisa dari hubungan antara konflik dan volume, dan antara konflik dan kecelakaan tidak mernberikan hasil yang meyakinkan.