Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Wilayah
yang sering terkena banjir adalah Kab Bandung. Berdasarkan data yang ditemukan
hanya 1.25% jiwa di Kab Bandung yang mendapatkan fasilitas pengungsian akibat
banjir. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah menentukan
model untuk menentukan jumlah, lokasi, dan kapasitas fasilitas logistik
kemanusiaan berupa shelter. Model klasik seperti the maximum covering facility
location, P- median, dan P-medoid, mengasumsikan bahwa jumlah fasilitas dan
lokasi fasilitasnya telah ditentukan terlebih dahulu. Namun, asumsi tersebut sulit
untuk digunakan karena luasnya area yang dijadikan objek penelitian. Penelitian ini
menghasilkan model matematik berbasis analisis klaster berupa Maximum
Covering - Minimum Numbers – Multiple Facility Location Problem (MCMN-
MUFLP). Model tersebut dipecahkan dengan algoritma genetika yang
dikembangkan. Pada penelitian ini, pengembangan dilakukan dengan modifikasi
pada tahap mutasi dan cross-over sehingga memenuhi pembatas di dalam model
yang tidak dilakukan algoritma sebelumnya. Hasil pengolahan data menggunakan
Python menunjukkan bahwa algoritma berhasil mencapai solusi dalam waktu 25
menit. Algoritma yang dikembangkan membutuhkan waktu lebih singkat
dibandingkan algoritma penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa perlu disiapkan 35 shelter di lokasi area Kab. Bandung.