digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Wilayah yang sering terkena banjir adalah Kab Bandung. Berdasarkan data yang ditemukan hanya 1.25% jiwa di Kab Bandung yang mendapatkan fasilitas pengungsian akibat banjir. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah menentukan model untuk menentukan jumlah, lokasi, dan kapasitas fasilitas logistik kemanusiaan berupa shelter. Model klasik seperti the maximum covering facility location, P- median, dan P-medoid, mengasumsikan bahwa jumlah fasilitas dan lokasi fasilitasnya telah ditentukan terlebih dahulu. Namun, asumsi tersebut sulit untuk digunakan karena luasnya area yang dijadikan objek penelitian. Penelitian ini menghasilkan model matematik berbasis analisis klaster berupa Maximum Covering - Minimum Numbers – Multiple Facility Location Problem (MCMN- MUFLP). Model tersebut dipecahkan dengan algoritma genetika yang dikembangkan. Pada penelitian ini, pengembangan dilakukan dengan modifikasi pada tahap mutasi dan cross-over sehingga memenuhi pembatas di dalam model yang tidak dilakukan algoritma sebelumnya. Hasil pengolahan data menggunakan Python menunjukkan bahwa algoritma berhasil mencapai solusi dalam waktu 25 menit. Algoritma yang dikembangkan membutuhkan waktu lebih singkat dibandingkan algoritma penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa perlu disiapkan 35 shelter di lokasi area Kab. Bandung.