Identifikasi dan pemahaman perilaku manusia merupakan aspek penting dalam menjaga
keselamatan dan keamanan. Aktivitas manusia yang mencurigakan seperti aktivitas
berkeliaran mengacu pada tindakan atau perilaku yang menyimpang dari norma dan dapat
menimbulkan kekhawatiran potensi ancaman atau perilaku yang melanggar hukum
terhadap keamanan informasi. Pada ruang publik kemampuan untuk mengenali aktivitas
manusia yang mencurigakan sangat penting untuk mencegah dan mengurangi risiko.
Telah terdapat sejumlah penelitian yang mencoba untuk memecahkan permasalahan
mengenai pendeteksian aktivitas mencurigakan. Namun salah satu tantangan utama
adalah mengetahui pola untuk dapat mengidentifikasi aktivitas normal dan aktivitas
mencurigakan. Aspek tersebut menyebabkan sulitnya model dalam membedakan antara
satu aktivitas dengan aktivitas lainnya.
Penelitian ini menggunakan Design Science Research Methodology untuk membantu
dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan erat dengan sistem informasi. Penelitian
yang dilaksanakan membahas tentang perancangan model pengenalan aktivitas
berkeliaran menggunakan Long-Term Recurrent Convolutional Network (LRCN) untuk
Physical Security Risk Assessment. Model LRCN merupakan model yang
mengintegrasikan convolutional layer dengan recurrent layer. Integrasi ini dapat
menghasilkan model yang dapat mengambil fitur spasial dalam data beserta dengan
mengenali fitur temporal dalam konteks pengenalan aktivitas agar dapat menghasilkan
klasifikasi. Evaluasi awal model sebelum dilakukan hyperparameter tuning menghasilkan
nilai accuracy sebesar 80%, precision 87%, recall 87%, F1 Score 87% dan loss 57%.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melakukan hyperparameter tuning terhadap
model yang telah dibangun dapat menghasilkan keluaran yang lebih optimal. Pengaturan
terhadap nilai learning rate, batch size, dan weight decay dapat menghasilkan nilai
evaluasi accuracy sebesar 90%, precision 100%, recall 89%, F1 Score 94%, dan loss
14%.