digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bumi yang bekerja sebagai suatu ekosistem, adalah satu-satunya planet yang umat manusia dapat anggap sebagai tempat-tinggal. Berdasar pada pemahaman bahwa pemanasan-global saat ini adalah kejadian yang tak-terbantahkan; disebabkan oleh manusia; terbukti secara ilmiah; sedang berlangsung; dan semakin berbahaya, maka masyarakat internasional mempunyai maslah planet yang sangat serius. Tapi mengenali tersebut hanyalah permulaan karena usaha nyata lebih jauh menghadapi banyak rintangan. Protokol-Kyoto menandai titik sejarah yang penting dengan menyediakan. kerangka-kerja-bersama dalam upaya menangani pemanasan-global. Namun kesepakatan tersebut tidaklah cukup. karena beda negara memiliki beda kebijakan- kebijakan terkait pemansan-global, sehingga sering menghasilkan konflik. Penelitian ini bertujuan menyediakan kerangka-kerja-bersama dengan konflik minimal di antara masyarakat internasional. Terkait kompleksitas topik penelitian, penggunaan pemodelan diperlukan. Negara-negara di dunia dapat dimodelkan sebagai agen, maka secara khusus Pemodelan-berbasis-Agen digunakan dalam thesis ini. Berdasar kebijakan-kebijakan pemanasan-global yang serupa dan terkait Protokol-Kyoto, negara-negara di dunia terbagi dalam semacam faksi-faksi, yang kemudian dimodelkan sebagai agen. Untuk menghadapi antar agen, Teori-Drama digunakan sebagai metoda penganalisa konflik. Melalui simulasi, kerangka-kerja-bersama saat ini terkait kebijakan-kebijakan pemansan-global masih menghasilkan dilema-dilema antar negara-negara dunia, membuktikan sebagai rintangan-rintangan dalam upaya penghentian perubahan-iklim yang sedang ada. Untuk mengurangi dilema-dilema, agen perlu mengubah (preferensi pada) kebijakan-kebijakan, atau (dalam istilah teori-drama) diperlukan kerangka-kerja- bersama yang baru. Namun untuk membuat tersebut, banyak kemungkinan, terlalu banyak untuk secara manual. Untuk hindari ke-tidak-efisien-an, simulasi alternatif digunakan. Sebagai hasil ada beberapa kerangka-kerja-bersama baru yang tanpa-dilema. Tetapi sebagian besar tradegi, dan hanya ada satu kerangka-kerja-bersama baru yang diterima secara normatif. Lebih jauh lagi, untuk mewujudkannya, diusulkan tindakan-tindakan lebih jauh untuk agen-agen.