Tujuan Untuk mengidentif?kasi interaksi fisika yang terjadi pada sistem biner pioglitazone HCL (PG7) dengan metfomin HCI (MEN) dan pengaruhnya terhadap kelarutan dan disolusi PGZ. Metode Adanya interaksi anlara dua padatan diidentifikasi dengan metode kontak dingin dan pembuatan diagram fasa dari berbagai perbandingan kedua komponen. Campuran biner juga diberi pelakuan berupa solid state grinding (SSG), solvenl drop grinding (SDG) dan solvenl evaporation (SE). Hasil identifikasi pada sistem biner dikarakterisasi dengan differeniial thermal analysis (DTA), mikroskop polarisasi, scanning electron microscope (SEM) dan powder X-ray diffraclion (PXRD). Selanjutnya pengujian kelarutan dan disolusi PGZ dilakukan terhadap campuran biner hasil interaksi Hasil Berdasarkan pengamatan dibawah mikroskop polarisasi menunjukkan tidak ada habit kristal baru yang terbentuk. Setelah dipanaskan terjadi peleburan bersama dibawah suhu lebur MFN dan PGZ. Hasil ini dikonfirmasi dengan diagram fasa campuran fisik PGZ-MFN yang membentuk campuran eutektik pada perbandingan ekimolar pada suhu lebur 187 oc. Sementara itu, puncak interferensi baru tidak teramati pada data PXRD campuran ekimolar. Campuran eutektik juga terbentuk pada perlakuan SSG, SDG- dan SE. Analisis termal semua perlakuan memiliki sifat endotermik yang serupa yaitu pada suhu 185-186 oc dan hasil difraktogram yang menunjukkan puncak interferensi khas PGZ-MFN pada 28 8,6; 12,2; 12,8; 17,2; 18,6; 22.7: 23.2 0 . Pada eutekiik, kelarutan dan disolusi PGZ mengalami penurunan dibandingkq?y .PGZ lunggal. Kelarutan PGZ sangat dipengaruhi PH sehingga peningkalan pkl laruian akibat semakin banyaknya konsentrasi MFN dalam sistem biner menyebabkan turunnya kelarutan PGZ. Kesin?p??la?? Berdasarkan hasil analisis morfologi, data PXRD dan sifat termal, campuran ekimolar PGZ-MFN menunjukkan terbentuknya campuran eutektik yang tidak meningkatkan kelarutan dan disolusi POZ. Semakin banyak konsentrasi MFN dalam campuran biner menyebabkan semakin menurunnya kelarutan PGZ.