Dispepsia merupakan sekumpulan gejala pada abdomen bagian atas seperti perut terasa penuh,
kembung, cepat kenyang, mual, muntah, bersendawa, dan rasa tidak nyaman atau terbakar di ulu
hati. Salah satu kalangan yang rentan mengalami dispepsia yakni mahasiswa karena pola hidup
tidak teratur serta stress akibat tekanan akademik di kampus sehingga berimbas pada
produktivitasnya. Dengan kemudahan yang diberikan smartphone saat ini, ketersediaan aplikasi
kesehatan dapat membantu pengguna dalam mengelola penyakit yang diderita. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk membuat prototipe aplikasi mobile bernama Tumbo,
mengidentifikasi pengaruhnya terhadap pengetahuan dan sikap terkait dispepsia pada mahasiswa
ITB, dan mengukur tingkat keberhasilan dan kepuasan pengguna dalam penggunaan prototipe.
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional potong lintang melibatkan 105 mahasiswa
ITB melalui pengisian kuesioner pre-test dan post-test berisi pertanyaan terkait pengetahuan dan
sikap terhadap dispepsia, penggunaan prototipe oleh pengguna, serta pengisian kuesioner berbasis
SERVQUAL untuk menilai kepuasan pengguna prototipe. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan secara statistik pada dimensi pengetahuan dan sikap antara sebelum dan
sesudah penggunaan prototipe (p<0,001) serta korelasi yang sangat lemah antara kepuasan dengan
pengetahuan dan sikap mahasiswa ITB terkait dispepsia (r = -0,031; r = 0,085) sehingga dapat
diabaikan. Evaluasi keberhasilan penggunaan prototipe (usability test) menunjukkan skor 73% dari
100% yang termasuk kategori sedang. Sementara itu, evaluasi kepuasan pengguna terhadap
prototipe dengan kuesioner berbasis SERVQUAL menunjukkan skor rata-rata 93,98% ± 1,82%
dengan CSI 87,41% (sangat puas). Dari beberapa umpan balik pengguna, ada beberapa aspek yang
dapat diperbaiki untuk meningkatkan usability dan kepuasan pengguna.