Abstrak:
Kegiatan pemeliharaan pada suatu bandara mempunyai pengaruh yang lebih kecil dibandingkan dengan membuat suatu konstiuksi barn. Manfaat utama kegiatan pemeliharaan tersebut adalah mengurangi tingkat kerusakan lapisan perkerasan (landasan pacu, taxiway dan apron), guna mempertahankan umur dan tingkat pelayanan sesuai dengan perencanaan.
Studi ini dilakukan dengan tujuan membuat suatu konsep Sistem Manajemen Pemeliharaan Perkerasan Sisi Udara Pada Lapangan Terbang khususnya perkerasan landasan pacu dengan berdasarkan kajian-kajian sistem yang telah diterapkan, baik didalam maupun diluar negri.
Bentuk konsep Sistem Manajemen Pemeliharaan Perkerasan tersebut terdiri atas 5 komponen utama yaitu pembentukan data base, pengumpulan data, evaluasi dan analisis, perencanaan dan pelaksanaan. Kunci utama yang sangat menentukan dari kelima komponen tersebut adalah tahap evaluasi dan analisis. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap data kondisi perkerasan dengan menggunakan metoda Pavement Classification Number-Aircraft Classification Number (PCN-ACN) dan metoda Pavement Condition Index (PCI). Selanjutnya dapat ditentukan jenis penanganan (Perbaikan dan Pemeliharaan), jenis pekeijaan penanganan (Reconstruction, Structural Overlay, Thin Overlay, Surface Treatment dan Routine Maintenance) serta periode penanganan (Periodik, Khusus dan Rutin). Informasi dari tahap evaluasi dan analisis ini dijadilan sebagai masukan untuk tahap perencanaan dan pelaksanaan guna menyusun anggaran untuk satu periode kegiatan pemeliharaan dengan berdasarkan Skala prioritas yaitu peningkatan keselamatan, peningkatan kapasitas dan peningkatan pelayanan.
Uji coba konsep Sistem Pemeliharaan ini dilakukan terhadap bandara Supadio-Pontianak, yang sebenamya telah mempunyai sistem pemeliharaan sendiri. Setelah dievaluasi ternyata sistem pemeliharaan yang diterapkan oleh bandara Supadio masih kurang sempurna, sehingga konsep ini merupakan suatu usulan yang dapat memperbaiki sistem yang sudah ada dan proses yang dilaksanakan menjadi lebih teratur dan sistematis.
Untuk melengkapi konsep tersebut, diperlukan suatu Standar Penilaian terhadap kondisi perkerasan landasan pacu pada semua jenis bandara di Indonasia, serta pertimbangan kelayakan ekonomi pada setiap tindakan penanganan.