digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Naufal Yahya Kurnianto [13519141].pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem lensa gravitasi merupakan fenomena alam yang memiliki berbagai manfaat dalam bidang astronomi. Fenomena ini dapat digunakan sebagai metode pembelajaran untuk berbagai objek luar angkasa lainnya maupun untuk melakukan observasi terhadap objek luar angkasa yang sangat jauh jaraknya. Pencarian sistem lensa gravitasi baru kemudian menjadi sebuah permasalahan dan tantangan yang besar bagi peneliti. Hal ini disebabkan oleh data hasil tangkapan pencitraan luar angkasa yang banyak dan akan terus bertambah. Maka dari itu, diperlukan suatu alternatif metode untuk membantu peneliti dalam melakukan identifikasi sistem lensa gravitasi baru. Deep learning dapat digunakan sebagai alternatif metode dalam melakukan identifikasi sistem lensa gravitasi baru. Pendekatan yang umum digunakan saat ini adalah dengan pembelajaran supervised. Namun, terus bertambahnya data potongan galaksi yang tidak mungkin seluruhnya diberi label mendorong penggunaan pembelajaran semi-supervised sebagai pendekatan metode yang digunakan. Alternatif solusi deep learning yang akan digunakan adalah menggunakan pendekatan Sample Relation Consistency-Mean Teacher (SRC-MT). Pendekatan ini bertujuan untuk mempertahankan konsistensi model dalam mengambil informasi dari data-data yang tidak berlabel. Model kemudian dilatih menggunakan dua skema yaitu tanpa tambahan noise dan dengan tambahan noise. Model kemudian diuji kinerja melalui beberapa metrik yaitu auroc, accuracy, dan sensitivity. Hasil evaluasi kinerja model terhadap dua dataset menunjukkan bahwa model dapat melakukan identifikasi sistem lensa gravitasi secara cukup efektif pada salah satu dataset-nya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik antara dataset dan adanya berbagai data yang janggal. Model pada akhirnya dapat memberikan kinerja dengan nilai 89,3% dalam metrik auroc, 74,5% dalam metrik accuracy, serta 80,4% dalam metrik sensitivity. Maka dari itu, telah berhasil dibentuk implementasi model deep learning yang dapat digunakan sebagai alternatif pencarian sistem lensa gravitasi baru.