Indonesia adalah negara dengan potensi obat tradisional karena memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Berdasarkan hasil berbagai penelitian, masyarakat Indonesia memiliki minat yang cukup
tinggi terhadap obat tradisional. Untuk meraih ketepatan penggunaannya, masyarakat perlu dibekali
pengetahuan dalam penggunaan obat tradisional agar diperoleh efek terapi yang diharapkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat
terhadap penggunaan obat tradisional, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
edukasi bagi masyarakat oleh pihak berwenang, baik pemerintahan ataupun yang lainnya. Penelitian
ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang telah tervalidasi kepada masyarakat di Kota
Bandung yang pernah atau sedang mengkonsumsi obat tradisional dalam 6 bulan ke belakang. Metode
analisis yang digunakan adalah Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis untuk menganalisis adanya
perbedaan yang signifikan antar kelompok pada masing-masing karakteristik demografi, dan metode
Spearman’s rank correlation untuk menganalisis korelasi antar dimensi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 387 responden, terdapat 45 responden (12%) berpengetahuan baik terkait penggunaan
obat tradisional, 229 responden (59,2%) bersikap positif, dan 210 responden (54,3%) memiliki praktik
yang baik dalam menggunakan obat tradisional. Nilai signifikansi jenis kelamin untuk dimensi praktik
adalah p=0,016. Nilai signifikansi pendidikan terakhir untuk ketiga dimensi berturut-turut, yaitu
p=0,016, p=0,034, dan p=0,006. Koefisien korelasi antar dimensi pengetahuan dan sikap r=0,425,
pengetahuan dan praktik r=0,295, serta sikap dan praktik r=0,234. Disimpulkan bahwa penelitian ini
didominasi masyarakat dengan pengetahuan kurang, bersikap positif, dan berpraktik baik. Perbedaan
signifikan hanya didapati pada kategori jenis kelamin untuk dimensi praktik, dan pendidikan terakhir
untuk ketiga dimensi. Terdapat korelasi positif antar ketiga dimensi dengan kekuatan pertengahan-
lemah.