ABSTRAK David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA David Josua Wola
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Konsumsi sumber daya di RSUP RB meningkat secara konsisten dari 2014-2019, hal
ini tergambar pada berbagai nilai indikator operasional RSUP RB. Sumber daya harus
digunakan dengan optimal di rumah sakit karena bersifat terbatas, salah satu cara
untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya adalah dengan mengoptimalkan
lama rawat inap pasien. Penelitian ini membangun suatu model prediksi lama rawat
inap pasien ibu yang akan melahirkan di RSUP RB sebagai informasi pendukung
keputusan dalam proses pengoptimalan dan perencanaan penanganan pasien. Kasus
persalinan dipilih karena tingginya frekuensi dan penggunaan sumber daya pada kasus
ini. Informasi lama rawat inap pasien menjadi penting karena terdapat periode kritis
satu hingga dua hari pertama paska persalinan, sehingga perlu diidentifikasi pasien-
pasien dengan prediksi lama rawat inap diatas dua hari sebagai pasien target.
Proses yang dilakukan pada penelitian ini meliputi tahap pendahuluan, pembangunan
model, dan evaluasi model. Proses pembangunan model terdiri dari pemrosesan data,
pemilihan model, dan hyperparameter tuning. Pemrosesan data dilakukan untuk
memastikan kualitas data untuk digunakan proses pembangunan model. Pemilihan
model menguji berbagai model untuk kemudian dipilih model-model terbaik
berdasarkan performansinya. Model-model terpilih kemudian dioptimalkan lebih
lanjut performansinya dengan mengoptimalkan hyperparameter dari model-model
tersebut pada proses hyperparameter tuning, untuk kemudian diambil model terbaik
dan diuji pada tahap evaluasi model menggunakan set data uji.
Penelitian ini menemukan bahwa model extreme gradientboost (XGBoost) yang
dioptimalkan dengan metode hyperparameter tuning bayesian sebagai model terbaik.
Model ini memiliki nilai performansi F1 sebesar 0,804 / 1,000, dengan recall dan
precission yang bernilai sama yakni 0,804 / 1,000. Dengan menggunakan model
prediksi, dalam melakukan proses pengoptimalan lama rawat inap pasien, tenaga
kesehatan terkait cukup melakukannya pada 17% pasien dari keseluruhan populasi
pasien untuk berhasil menerapkan proses yang diharapkan pada 80% lebih pasien
target dengan lama rawat inap diatas dua hari dari keseluruhan populasi pasien.