Kontaminasi logam berat seperti merkuri pada tanah menjadi isu lingkungan
belakangan ini. Aliran air tanah akan mengangkut merkuri yang masuk ke dalam
tanah ke tempat yang lebih rendah dalam waktu yang lama. Akibatnya merkuri
semakin terdistribusi pada area yang lebih luas sehingga akan diperlukan upaya
pemulihan tanah terkontaminasi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah
teknik remediasi elektrokinetik (EKR) dengan jenis konfigurasi 2-dimensi. Sampel
tanah diambil kegiatan pertambangan emas di Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebak
Gedong, Banten. EKR 2-dimensi dilakukan menggunakan reaktor berukuran 20cm
x 20cm x 10cm dan elektroda berbahan karbon. EKR dilakukan dengan tiga macam
variasi konfigurasi elektroda. Proses EKR masing-masing variasi konfigurasi
dilakukan selama 48 jam dengan daya yang diberikan sebesar 20 V. Parameter yang
diukur adalah temperatur, pH, arus listrik, dan konsentrasi merkuri pada katoda,
pada anoda, dan pada titik diantara anoda dan katoda. Konsentrasi merkuri diuji
dengan AAS dimana sampel tanah terlebih dahulu didestruksi dengan prosedur
EPA 7471B. Disimpulkan bahwa karakteristik tanah yang digunakan dalam
penelitian cocok untuk dilakukan remediasi elektrokinetik. Selama proses
remediasi elektrokinetik, parameter temperatur mengalami peningkatan dan
penurunan, parameter pH mengalami peningkatan, dan parameter arus listrik
mengalami penurunan. Dengan adanya variasi konfigurasi elektroda, diperoleh
persentase penyisihan kontaminan yang berbeda. Diperoleh penurunan konsentrasi
merkuri pada titik anoda dari konfigurasi 1, konfigurasi 2, dan konfigurasi 3
berturut-turut adalah 25,78%, 2,52%, dan 47,72%.