digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara umum, Pink Tax adalah istilah yang mengacu pada perbedaan harga antara produk yang ditargetkan untuk perempuan dibandingkan dengan produk yang ditargetkan untuk pria, meskipun produk tersebut sama persis dan fungsinya sama. Diiringi dengan semakin besarnya perhatian terhadap kesetaraan gender, Pink Tax, yang merupakan bagian dari diskriminasi harga berbasis gender, dianalisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi dampaknya terhadap pembeli, khususnya perempuan. Melalui tulisan ini, penulis bertujuan untuk mengidentifikasi dampak Pink Tax terhadap perilaku konsumen, khususnya mahasiswi yang berlokasi di Jakarta dan Bandung, dengan mempertimbangkan sumber keuangan mereka mengingat mereka adalah mahasiswa yang bergantung secara finansial. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap responden yang sesuai dengan kriteria subjek (perempuan, mahasiswa, dan ketergantungan finansial). Penelitian ini mencakup reaksi para responden terhadap kenaikan harga produk khusus wanita, perubahan perilaku pembelian, dan tindakan alternatif yang mereka lakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Pink tax, diskriminasi harga, daya beli/daya beli konsumen, serta perilaku konsumen pada mahasiswi di Jakarta dan Bandung. Penulis juga berhasil mengidentifikasi bagaimana Pink Tax mengubah perilaku konsumen, dan juga reaksi yang biasa ditemukan dari mahasiswi dalam menghadapi situasi tersebut. Selama melakukan penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang dihadapi penulis, antara lain jumlah narasumber yang berpartisipasi dalam proses, pengalaman melakukan penelitian, serta waktu yang diberikan untuk melakukan penelitian. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk lebih siap dalam hal pengumpulan informasi, pengetahuan, pengalaman, serta kesiapan mental dan kemauan.