digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Hilda Yolanda
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Gunanusa Utama Fabricator adalah perusahaan Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) yang berbasis di Jakarta, Indonesia, dengan rekam jejak proyek yang sukses di seluruh wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini memiliki tenaga kerja yang beragam, terdiri dari pekerja dengan berbagai latar belakang dan kemampuan. Di antara mereka, pekerja kontrak harian, terutama welder, memainkan peran penting dalam menyelesaikan proyek-proyek Gunanusa. Namun, perusahaan menghadapi tantangan dalam hal efisiensi proyek akibat tingginya tingkat penolakan pada hasil pengelasan. Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi adalah kurangnya knowledge management yang terorganisir dan tidak terstrukturnya perpindahan pengetahuan yang signifikan. Menyadari kebutuhan dan pentingnya knowledge management dalam mengoptimalkan efisiensi proyek, penelitian ini berfokus pada konteks khusus pekerja kontrak harian, khususnya welder, di Gunanusa Utama Fabricators. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjalin hubungan di berbagai aktivitas yang melibatkan dan mengembangkan pekerja kontrak harian dalam organisasi dengan mengembangkan kerangka kerja knowledge management inovatif yang bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi proyek. Kerangka kerja ini bertujuan untuk secara efektif mengumpulkan, menyimpan, berbagi, dan memanfaatkan pengetahuan dalam organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan melibatkan wawancara dengan berbagai stakeholder seperti welder, tim sumber daya manusia, manajer proyek, personel jaminan kualitas, dan BOD. Selain itu, dokumen terkait proyek yang relevan juga dianalisis. Model SECI (Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization) diadopsi sebagai model dasar untuk aktivitas manajemen pengetahuan. Dengan memanfaatkan keahlian, pengalaman, dan pengetahuan welder, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil proyek, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Temuan penelitian ini menyoroti peran penting praktik manajemen pengetahuan dalam mendorong kolaborasi, meningkatkan komunikasi, dan memfasilitasi pembelajaran berkelanjutan dalam organisasi. Beberapa rekomendasi diberikan kepada Gunanusa Utama Fabricators untuk meningkatkan sistem knowledge management mereka, termasuk pengembangan aktivitas internalization dan pemanfaatan teknologi untuk penyimpanan dan pengambilan pengetahuan. Penelitian ini juga menyajikan model berbasis SECI yang dapat diimplementasikan oleh Gunanusa untuk meningkatkan praktik manajemen pengetahuan dalam organisasi. Rekomendasi utama menekankan partisipasi aktif karyawan dan welder dalam berbagi pengetahuan dan kontribusi terhadap peningkatan terus-menerus efisiensi proyek. Pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan berkelanjutan ditekankan untuk memberdayakan welder dengan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan. Selain itu, sebuah rencana implementasi untuk Gunanusa dalam mengadopsi kerangka kerja knowledge management dan membudayakan budaya berbagi pengetahuan dan pembelajaran berkelanjutan juga diuraikan. Untuk penelitian masa depan, disarankan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari implementasi kerangka kerja manajemen pengetahuan dan mengevaluasi keefektifannya dalam konteks organisasi yang berbeda. Selain itu, studi lebih lanjut dapat menyelidiki peran teknologi dalam mendukung proses manajemen pengetahuan dan menilai potensinya untuk meningkatkan efisiensi proyek. Studi ini menyoroti pentingnya praktik knowledge management dalam mengoptimalkan efisiensi proyek, terutama dalam konteks pekerja kontrak harian, khususnya para pengecor, di Gunanusa Utama Fabricators. Penelitian ini memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh organisasi dan mengusulkan kerangka kerja inovatif yang memanfaatkan keahlian dan pengalaman para pengecor untuk meningkatkan hasil proyek. Dengan mengadopsi model SECI sebagai dasar untuk aktivitas manajemen pengetahuan, rekomendasi praktis ditawarkan kepada Gunanusa Utama Fabricators untuk meningkatkan sistem manajemen pengetahuan mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur yang ada mengenai manajemen pengetahuan dan efisiensi proyek, menawarkan implikasi praktis bagi organisasi yang ingin meningkatkan hasil proyek mereka.