Ketika peralatan industri di proses pengolahan kelapa sawit rusak, masalah yang
sering terjadi adalah waktu henti paksa mesin yang mengakibatkan terhentinya
waktu proses dan kerugian pengolahan kelapa sawit. Mesin turbin merupakan salah
satu mesin yang sering mengalami kerusakan hingga berdampak besar dengan
terhentinya proses pengolahan kelapa sawit. Penelitian ini melakukan analisis
terhadap faktor kerusakan yang memiliki tingkat kekritisan tinggi pada mesin turbin
uap khususnya pada sudu-sudu rotor wheel mesin, dan mendapatkan indikator yang
mempengaruhi kerusakan tersebut. Berdasarkan hasil analisis diperoleh lima
indikator yang mempengaruhi unbalance sudu – sudu rotor wheel mesin turbin uap.
Dirancang mekanisme predictive maintenance yang berfokus pada lima indikator
utama. Sedangkan untuk melengkapi terjadinya lost data yang mencapai sekitar 29
jam per minggu digunakan pendekatan Digital Twin, yaitu menggunakan model
forecasting LSTM. Hasil pengukuran model forecasting LSTM menggunakan MSE
adalah temperature uap bekas memiliki nilai MSE 0.000479, tekanan oli 0.0034,
temperature cooling water 0.0037, tekanan uap masuk 0.029, dan tekanan uap bekas
0.011. Sedangkan hasil pengukuran model predictive maintenance menggunakan
decision tree memperoleh nilai precision 1.00, recall 1.00 dan f-1 score 1.00 serta
running time 0.07s. Berdasarkan hasil evaluasi, keseluruhan sistem di
representasikan berupa grafik dan tabel untuk melihat naik dan turunnya nilai dari
kelima indikator yang mempengaruhi kerusakan sudu-sudu rotor wheel mesin
turbin uap yang dapat digunakan sebagai decision support system untuk mengatasi
waktu henti paksa mesin dan mengurangi kerugian sistem pengolahan kelapa sawit.