digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zadha Faedhillah Rana
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Penggunaan fasad bata berpola tetap populer meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa efek pemanasan lingkungan terjadi sebagai akibat dari penggunaan bahan tersebut. Penelitian ini tentang efektivitas pembayangan matahari dan turbulensi aliran udara permukaan yang ditimbulkan susunan bata untuk mendapatkan kinerja termal optimum khususnya dinding timur dan barat dengan mempertimbangkan dua pola susunan bata (sudut 0?, 30?, 60?, dan 90?), serta konsep pendinginan permukaan akibat turbulensi yang diinduksi oleh pola susunan bata tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu 1) pendekatan matematis untuk menghitung akumulasi luas pembayangan dan efeknya pada perkiraan radiasi yang diterima dinding menggunakan data BMKG sesuai dengan sudut datang sinar matahari, 2) pendekatan eksperimental laboratorium pada dua model yang terpapar radiasi terbesar ( pola sudut 30?) dan terkecil ( pola sudut 60?) untuk mengkonfirmasi efek pembayangan dan pendinginan konveksi melalui pengukuran temperatur permukaan dinding pada berbagai posisi pola susunan bata (Ts ?C), temperatur udara di sekitar permukaan (Ta, ?C), temperatur radiasi (Tg ?C), dan kelajuan udara pada berbagai posisi pola susunan (v m/s), menggunakan model dinding bata berukuran 1,15 x 1,2 m dengan paparan radiasi dari lampu halogen 2 x 1000 W selama fase pemanasan selama 4 jam (pukul 08.30 am - 12.30 pm) dan fase pendinginan selama 4 jam (pukul 12.30 pm - 04.30 pm). Efek pendinginan konvektif diukur pada beberapa arah angin (0?, 45?, 90?, 135?, dan 180?) Pengukuran temperatur menggunakan data logger termokopel data tipe T dan akurasi 0,2%+1?C dengan 16 chanel setiap 5 menit, 3) efektivitas pendinginan konveksi dipelajari lebih lanjut melalui kajian pola turbulensi angin dipermukaan susunan bata menggunakan perangkat lunak CFD. Hasil pengukuran mengkonfirmasi perhitungan dimana pola 30? bertemperatur permukaan lebih tinggi yaitu 1,33?C (eksternal) dan 1,66?C (internal) dibanding pola 60?. Pembayangan yang dihasilkan pada tonjolan dan lubang ventilasi juga menyebabkan penurunan temperatur permukaan maksimum sebesar 4,16°C dan minimum 0,37°C. Pembayangan efektif menurunkan penerimaan kalor pada fasad bata berpola. Selain itu, tonjolan pada dinding bata menghasilkan turbulensi dan efek pendinginan konvektif sebesar 6,03°C pada sudut 60° lebih baik dari pada pola sudut 30°. Kajian ini menunjukkan pola pada permukaan dinding di lingkungan luar berperan mengurangi perolehan kalor matahari melalui konsep pembayangan dan meningkatkan pendinginan konvektif melalui konsep permukaan dinding yang tidak rata. Penggunaan dinding berpola merupakan salah satu strategi penting untuk mitigasi lingkungan termal perkotaan.