BAB 1 Muhammad Abiyyu
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Abiyyu
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Abiyyu
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Abiyyu
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Abiyyu
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Abiyyu
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Baja memiliki angka konsumsi di Indonesia mencapai 13 juta ton pada tahun
2015-2019. Baja banyak digunakan di berbagai aplikasi industri seperti industri
konstruksi bangunan, kelautan, hingga penerbangan. Akan tetapi, baja ini rentan
terhadap korosi. Salah satu faktor penyebab terjadinya korosi ialah karena sifat
keterbasahan yang dimiliki oleh baja. Berdasarkan kemampuan keterbasahannya,
baja merupakan logam yang bersifat hidrofilik karena memiliki sudut kontak di
bawah 90°. Oleh karena itu, untuk mengurangi perilaku korosinya dapat membuat
permukaan baja menjadi superhidrofobik. Lapisan superhidrofobik ditandai
dengan memiliki nilai sudut kontak air di atas 150°. Penelitian ini menggunakan
metode elektrodeposisi one-step, dimana menggabungkan tahap pembuatan
morfologi permukaan yang kasar dan menurunkan energi permukaan. Alasannya
ialah prosesnya lebih simpel, waktu fabrikasinya lebih singkat, biaya
operasionalnya lebih murah dan, struktur mikro-nanonya langsung terbuat dari
bahan kimia non-polar sehingga menghasilkan lapisan yang lebih
superhidrofobik. Penelitian ini bertujuan menganalisis signifikansi dan persen
kontribusi variabel terhadap nilai sudut kontak menggunakan metode ANOVA,
penentuan kondisi optimum fabrikasi lapisan superhidrofobik menggunakan
metode Taguchi, mempelajari karakteristik lapisan superhidrofobik pada kondisi
optimum, serta mengetahui perilaku korosi, ketahanan mekanis, ketahanan
terhadap penyimpanan, dan kemampuan self-cleaning yang dimiliki lapisan
superhidrofobik pada kondisi optimum.
Parameter yang divariasikan pada penelitian ini adalah waktu elektrodeposisi,
konsentrasi asam miristat, tegangan konstan, dan rasio konsentrasi Cu2+/Zn2+ pada
elektrolit. Matriks percobaan diatur menggunakan orthogonal array L9 (34) dari
metode Taguchi dan dilakukan secara duplo. Respons yang didapatkan berupa
sudut kontak air. Selanjutnya, hasil yang didapat dianalisis menggunakan
ANOVA dan Taguchi untuk mendapatkan kondisi optimum. Hasil dengan kondisi
optimum kemudian dilakukan beberapa pengujian seperti uji sudut kontak di
semua sisi, uji self-cleaning, uji abrasif, pengujian elektrokimia, dan karakterisasi
menggunakan x-ray diffraction (XRD), fourier-transform infrared spectroscopy
(FTIR), dan scanning electron microscope (SEM).
Hasil ANOVA menunjukkan keempat variabel yang digunakan berpengaruh
secara signifikan. Persen kontribusi tertinggi dimiliki oleh variabel tegangan
konstan sebesar 30,8%. Kondisi optimum dengan sudut kontak tertinggi tercapai
dengan parameter yaitu waktu elektrodeposisi selama 10 menit, konsentrasi asam
miristat sebesar 0,025 M, tegangan konstan sebesar 15 volt, dan rasio Cu2+/Zn2+
sebesar 0,75:1. Didapatkan sudut kontak air rata-rata pada kondisi optimum
sebesar 157,7°. Hadirnya lapisan superhidrofobik ini mampu mengurangi laju
korosi sebesar 64,5%. Lapisan superhidrofobik ini juga terbukti memiliki
kemampuan self-cleaning serta mampu mempertahankan sifat superhidrofobiknya
ketika diberi gesekan sejauh 50 cm.