digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Asuransi kesehatan dan jiwa adalah salah satu hal yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan. Asuransi dapat menyediakan solusi tercepat untuk mempersiapkan dana darurat untuk menutupi resiko kesehatan dan kematian yang tidak dapat dihindari. Meskipun industri asuransi di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun, namun angka penetrasi asruansi di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN. Pada tahun 2021, penetrasi asuransi di Indonesia hanya sebesar 1,7% dibandingkan dengan 5,3%, dan 2%, dan 3% di Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Industri asuransi di Indonesia juga memiliki reputasi yang buruk karena banyaknya penipuan dan skandal. Penelitian ini bertujuan untuk mencari aspek yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli asuransi jiwa dan Kesehatan individu serta menjelaskan bagaimana pengaruh aspek tersebut terhadap keputusan membeli asuransi. Dengan pemahaman ini, pemasar asuransi dapat menyesuaikan bagaimana cara melakukan penjualan asuransi dengan tujuan meningkatkan penjualan asuransi. Analisis data hasil wawancra menunjukkan bahwa faktor demografis seperti tingkat pendapatan, asset, latar belakang Pendidikan, jumlah tanggungan, dan status Kesehatan memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan membeli asuransi jiwa dan kesehatan pribadi. Aspek lain terkatit manfaat produk asuransi, harga, dan juga kontrak pembayaran mempengaruhi keputusan membeli asuransi juga. Selain itu, kepercayaan terhadap perusahaan asuransi, agen asuransi, dan juga badan pemerintah yang mengawasi langsung mempengaruhi keputusan membeli asuransi. Persepsi nilai atau bagaimana seseorang menilai manfaat asuransi juga memegang peranan dalam keputusan seseorang membeli asuransi. Kepercayaan terhadap asuransi sendiri bisa disebabkan oleh beberapa aspek lainnya, diantaranya adalah brand asuransi, bagaimana seorang agen menjual asuransi, kualitas pelayanan asuransi yang dirasakan sebelumnya dan juga literasi asuransi. Selain itu, persepsi nilai asuransi dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti budaya, lingkungan sekitar, dan literasi asuransi. Dari semua aspek, agen asuransi mempunya control langsung atas praktik penjualan, kualitas pelayan, dan juga literasi asuransi yang seseorang rasakan. Studi ini juga menunjukkan bahwa agen asuransi bertanggung jawab atas reputasi buruk yang dimiliki oleh industri asuransi di Indonesia.