konduktif berbasis logam yang memiliki konduktivitas tinggi (2,2 x 104 S/cm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biokompatibilitas scaffold elektroaktif berbasis nanopartikel perak terhadap sel punca mesenkimal human Wharton’s jelly (hWJ-MSC) dan mempelajari pengaruh penggunaan scaffold elektroaktif berbasis nanopartikel perak dalam menginduksi osteogenesis hWJ-MSC. Perlakuan yang diberikan berupa penggunaan scaffold polikaprolakton (PCL) dan scaffold elektroaktif berbasis nanopartikel perak (PCL/AgNP). Metode penelitian ini terdiri dari isolasi dan karakterisasi hWJ-MSC, analisis penempelan dan penetrasi hWJ-MSC pada scaffold, uji biokompatibilitas scaffold, dan analisis proliferasi hWJ-MSC pada scaffold, analisis ekspresi penanda osteogenesis tingkat mRNA, analisis protein collagen type I dan osteopontin, dan deteksi alkaline phosphatase. Analisis One Way ANOVA dan Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan rerata yang terdapat pada variabel terikat di semua kelompok. Hasil karakterisasi sel dari Wharton’s jelly menunjukkan bahwa sel memenuhi kriteria International Society for Cellular Therapy (ISCT) sebagai sel punca mesenkimal yang selanjutnya disebut hWJ-MSC. Pemindaian mikroskop elektron (SEM), visualisasi mikroskop konfokal, dan pengujian dengan resazurin assay hingga hari ke-14 menunjukkan bahwa scaffold PCL/AgNP memiliki perlekatan, penetrasi, dan proliferasi sel yang lebih baik daripada scaffold PCL. Analisis ekspresi gen hingga hari ke-21 menggunakan reverse transcription-quantitative polymerase chain reaction (RT-qPCR) menunjukkan bahwa scaffold PCL/AgNP memiliki diferensiasi osteogenik yang lebih baik pada tingkat mRNA daripada scaffold PCL, yang ditunjukkan oleh meningkatnya ekspresi runt-related transcription factor 2 (RUNX2), collagen type I alpha 1 chain (COL1A1), osteopontin (OPN), dan osteocalcin (OCN) 2–3 kali lipat pada hWJ-MSC yang ditumbuhkan pada scaffold PCL/AgNP daripada scaffold PCL. Analisis ekspresi protein hingga hari ke-21 menggunakan metode imunositokimia menunjukkanbahwa protein collagen type 1 (Col-I) teramati pada hari ke 7, 14, dan 21 pada hWJ-MSC yang ditumbuhkan pada scaffold PCL dan scaffold PCL/AgNP, sedangkan protein osteopontin (OPN) hanya teramati pada hari ke 21. Hasil deteksi alkaline phosphatase (ALP) pada hari ke 7, 14, dan 21 menunjukkan bahwa scaffold PCL/AgNP memiliki diferensiasi osteogenik yang lebih baik dibandingkan scaffold PCL, yang ditunjukkan dengan aktivitas alkaline phosphatase pada hWJ-MSC yang ditumbuhkan di scaffold PCL/AgNP lebih tinggi daripada hWJ-MSC yang ditumbuhkan di scaffold PCL yaitu 381 U/L, 578 U/L, 768 U/L pada scaffold PCL/AgNP serta 218 U/L, 464 U/L, dan 578 U/L pada scaffold PCL. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa scaffold PCL/AgNP memiliki biokompatibilitas dan kemampuan yang lebih baik untuk menginduksi osteogenesis hWJ-MSC, sehingga scaffold PCL/AgNP cocok untuk rekayasa jaringan tulang.