Indonesia merupakan negara dengan potensi energi dan sumber daya mineral yang besar,
termasuk batubara. Air tambang batubara dicirikan dengan tingginya kadar total padatan
tersuspensi (TSS). Hal ini terjadi ketika kegiatan penggalian batuan penutup dilakukan
sehingga mineral-mineral lempung tersingkap. Air hujan pada volume tertentu kontak dengan
mineral-mineral yang terkandung didalam batuan penutup dan mengalir di permukaan
membawa material padatan maupun produk oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pengaruh kuat arus dan waktu detensi terhadap kinerja elektrokoagulasi dalam
menyisihkan kadar Total Suspended Solid. Konfigurasi penelitian elektrokoagulasi yaitu
menggunakan pasangan elektroda besi monopolar dengan metode operasi secara kontinu.
Penelitian ini menggunakan limbah artifisial dengan kadar TSS sebesar 3865 mg/L. Variasi
yang digunakan pada penelitian ini adalah kuat arus (2 A; 4 A; dan 6 A) dan waktu detensi (15
menit; 30 menit; dan 45 menit). Hasil penelitian menunjukkan proses elektrokoagulasi mampu
menyisihkan kadar TSS. Kondisi optimum penyisihan TSS pada penelitian ini tercapai pada
kuat arus sebesar 4 A dan waktu detensi sebesar 30 menit dengan persentase penyisihan TSS
sebesar 98,64% dari konsentrasi TSS awal sebesar 3865 mg/L menjadi 52,43 mg/L. Kadar TSS
tersebut telah memenuhi baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemarain Air pada parameter TSS.