digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mengingat heterogenitas yang signifikan dari kasus-kasus penipuan yang telah terjadi dalam bisnis dari beragam skala, faktanya menarik bahwa terlepas dari kekompleksannya, elemen- elemen fraud triangle ternyata dapat digunakan untuk menjelaskan semua alasan dibalik kasus- kasus tersebut. Berangkat dari sini, peneliti tergugah untuk meneliti dampak dari kerangka teori ini pada program penipuan, terutama dengan proksi dari fraud hexagon. Studi ini bermaksud untuk memberikan analisis mendalam tentang pengaruh fraud triangle terhadap program pencegahan dan deteksi penipuan, khususnya di PT. XX. Pengumpulan data penelitian kualitatif ini terdiri dari dua populasi sasaran narasumber utama yaitu dari tim auditor internal dan manajemen perusahaan melalui pendekatan wawancara semi terstruktur, dimana kemudian data diolah menggunakan teknik in vivo dan pattern coding. Dari studi ini diketahuilah bahwa tiga proksi dari fraud triangle yang ada yaitu stimuli, peluang, dan rasionalisasi memiliki hubungan sebab akibat secara langsung yang signifikan dan positif terhadap program penipuan yang tertuang di dalam SOP penipuan perusahaan, 2 proksi yakni kapabilitas dan ego juga memiliki pengaruh positif, tetapi 1 proksi yaitu kolusi memiliki pengaruh negatif. Analisis ini pun sampai pada kesimpulan bahwa tim auditor internal menggunakan kerangka teori fraud triangle untuk mengidentifikasi pola dalam proses penalaran dan kemudian mengembangkan sejumlah program pencegahan penipuan yang akan diterapkan oleh manajemen dan user, dengan tujuan mengurangi jumlah potensi penipuan yang akan terjadi di PT. XX. Temuan lebih lanjut dalam studi ini juga merangkum mengenai peran yang saling memperkuat oleh dua divisi yang diteliti yaitu internal auditor dan manajemen, dalam membuat SOP dan melaksanakan fraud program perusahaan, yang menurut penelitian ini telah dilaksanakan secara efektif.