Prolanis adalah program dari BPJS Kesehatan yang berfokus pada hipertensi dan diabetes melitus.
Dalam mencapai keberhasilan terapi kedua penyakit tersebut, dibutuhkan kepatuhan dalam
penggunaan obat karena penyakitnya yang bersifat kronis. Salah satu intervensi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan adalah edukasi. Edukasi diberikan dalam bentuk buku
saku cetak dengan harapan pasien Prolanis yang puas terhadap buku saku, maka kepatuhan juga
akan ikut meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat
kepuasan pasien Prolanis terhadap buku saku yang diberikan, menentukan pengaruh pemberian
buku saku terhadap kepatuhan, dan menentukan korelasi antara kepuasan dengan kepatuhan.
Penelitian dilakukan secara observasional potong-lintang pada bulan Januari-Mei 2023. Pasien
Prolanis diukur kepatuhannya sebelum diberikan buku saku kemudian diukur kembali kepatuhan
dan kepuasannya dalam jangka waktu 4-8 minggu. Kuesioner kepatuhan MMAS-8 dan kuesioner
kepuasan berbasis SERVQUAL digunakan dalam penelitian ini. Analisis bivariat dengan uji
Wilcoxon, uji Kruskal-Wallis, dan uji Mann-Whitney, analisis inferensial dengan uji Spearman’s
rank correlation. Didapatkan rata-rata kepuasan pasien terhadap buku saku di Puskesmas
Pasundan 92,86% dengan CSI 87,02% (sangat puas) dan Puskesmas Ibrahim Adjie 96,18% dengan
CSI 90,36% (sangat puas). Hal prioritas untuk perbaikan buku saku menurut responden di kedua
puskesmas adalah ukuran huruf pada buku saku yang perlu diperbesar. Buku saku terbukti dapat
membantu meningkatkan kepatuhan pasien Prolanis di kedua puskesmas (p = <0,001) dan tidak
dipengaruhi oleh karakteristik demografi. Terdapat korelasi lemah (poor) antara kepuasan buku
saku dengan kepatuhan penggunaan obat di kedua puskesmas yaitu r = 0,202 di Puskesmas
Pasundan dan r = 0,142 untuk Puskesmas Ibrahim Adjie.