digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ragil Purwanto
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB II - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB III - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IV - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB V - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB VI - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB VII - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IX - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Ragil Purwanto
PUBLIC Irwan Sofiyan

LAMPIRAN - RAGIL PURWANTO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Prasarana irigasi adalah salah satu bagian dari lima pilar sistem irigasi yang saat ini memerlukan perhatian dan upaya dari pemangku kepentingan terkait agar dapat ditingkatkan kinerjanya. Untuk meningkatkan kinerja prasarana irigasi, Pemerintah dapat bekerja sama dengan Badan Usaha melalui skema KPBU. Proses manajemen risiko proyek KPBU harus dilaksanakan agar keberlanjutan pelaksanaan proyek di setiap tahapan pelaksanaannya dapat tercapai serta dapat meningkatkan kepercayaan dari Pemerintah, Badan Usaha dan Masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian risiko pada setiap tahapan pelaksanaan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha – Availability Payment (KPBU-AP) Rehabilitasi Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Irigasi Daerah Irigasi (DI) Komering melalui proses manajemen risiko. Metodologi analisis risiko yang digunakan adalah analisis semi kuantitatif sedangkan identifikasi, evaluasi dan mitigasi risiko menggunakan analisis kualitatif. Proyek KPBU-AP Prasarana Irigasi DI Komering memiliki cakupan proyek yang lebih berfokus kepada prasarana irigasi dan fasilitas pendukungnya sehingga untuk dapat mewujudkan kinerja sistem irigasi yang lebih baik harus didukung dengan upaya-upaya strategis untuk komponen sistem irigasi lainnya yang berjalan dalam satu kesatuan sistem. Hasil penelitian menunjukkan penilaian risiko dari sudut pandang Pemerintah untuk risiko sangat tinggi adalah terkait risiko kelayakan dan struktur finansial, risiko desain, risiko pra kontrak dan desain klausula kontrak, risiko kesediaan lender, risiko pemenuhan air, risiko offtake pertanian, risiko keberterimaan antar institusi dan pemegang kebijakan dan risiko pemantauan evaluasi kerja. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa dengan menerapkan praktek manajemen risiko yang baik dan benar sesuai standar yang berlaku akan membantu upaya untuk memperoleh mitigasi risiko di setiap tahapan pelaksanaan KPBU-AP Rehabilitasi Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Irigasi DI Komering yang dialokasikan kepada pihak-pihak yang tepat untuk mengelola risiko tersebut.