digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rendy Mukti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

TS-Tk-Rendy Mukti 23021031-1-Cover.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-Tk-Rendy Mukti 23021031-1-Bab 1.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-Tk-Rendy Mukti 23021031-1-Bab 2.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-Tk-Rendy Mukti 23021031-1-Bab 3.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-Tk-Rendy Mukti 23021031-1-Bab 4.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-Tk-Rendy Mukti 23021031-1-Bab 5.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

Komposisi gas sintesis (gasin) dipengaruhi oleh jenis biomassa dan proses gasifikasi sehingga akan berdampak terhadap proses fermentasi gasin. Laju perpindahan massa gas CO dan H2 ke cairan yang rendah dianggap sebagai hambatan utama dalam keseluruhan proses. Laporan ini menyajikan hasil simulasi dari pemodelan fermentasi gasin berupa pengaruh komposisi gasin, Koefisien perpindahan massa (kLa), dan fluktuasi gasin terhadap metabolit yang dihasilkan. Model dikembangkan berdasarkan literatur Medeiros dkk. (2019), hasil simulasi fermentasi gasin secara batch dengan komposisi CO 55%, CO2 10%, H2 20%, dan inert 15% selama 14 hari menghasilkan etanol 26,33 g/L, asam asetat maksimal 5,44 g/L dan biomassa 1,10 g/L dengan tingkat utilisasi CO 93,66%, CO2 80,04%, dan H2 90,87%. Komposisi kandungan CO lebih berpengaruh terhadap produksi etanol dibandingkan dengan kLa. Kenaikan 1,53 kali komposisi CO meningkatkan etanol sebesar 31,96%, sedangkan perubahan kLa CO sebesar 3,64 kali menaikkan etanol sebesar 11,79%. Koefisien korelasi untuk ratio H2/CO, kandungan H2, kandungan CO, dan kLa terhadap etanol masing-masing sebesar -0,59, 0,22, 0,99, dan 0,80. Fluktuasi syngas pada sistem kontinu baik besar gangguan maupun durasi gangguan mempengaruhi produksi etanol. Besar gangguan 20% dengan durasi gangguan 4 hari menghasilkan perbedaan etanol tertinggi terhadap kondisi syngas stabil sebesar 5,45%, sedangkan besar gangguan 20% dengan durasi gangguan 12 jam menghasilkan perbedaan etanol terhadap syngas stabil sebesar 0,58%.