digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia dikenal atas kesuksesan olahraga bulu tangkisnya. Namun, industri bulutangkis dan olahraga di negara ini masih memiliki masalah mendasar dalam hal manajemen, pendanaan, dan regulasi yang berdampak pada performa para atlet. Padahal, performa atlet sangat penting bagi para sponsor karena hal ini akan meningkatkan eksposur yang bisa didapatkan oleh para atlet untuk mendorong visibilitas para sponsor. Oleh karena itu, keputusan untuk mensponsori tim bulu tangkis Indonesia oleh BNI kini dapat diperdebatkan terkait apakah perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari kerja sama ini. Penelitian sebelumnya menggunakan persepsi pelanggan sebagai penentu respons sponsorship yang menyiratkan pada efektivitas sports sponsorship. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai efektivitas sports sponsorship khususnya dari lembaga keuangan dan bank dalam konteks tim bulu tangkis Indonesia. Metode kuantitatif melalui survei kuesioner dipilih sebagai metode penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling yang menargetkan pengguna non-BNI yang juga merupakan penonton turnamen internasional bulu tangkis Indonesia selama 2 tahun terakhir. Statistika deskriptif dan PLS-SEM kemudian digunakan untuk menganalisis 308 tanggapan survei yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen menganggap acara bulu tangkis penting di Indonesia, meskipun kepentingan tersebut bukan secara pribadi. Sponsor dari BNI juga dianggap baik dan cocok dengan tim bulu tangkis Indonesia. Namun, hanya beberapa variabel yang berkontribusi positif terhadap respons sponsorship dalam hal kesadaran merek, citra perusahaan, dan niat beli konsumen. Untuk mendapatkan manfaat dari sponsorship olahraga, perusahaan harus menyasar target audiens yang mirip dari suatu acara dan juga menunjukkan kesungguhan dalam mensponsori properti olahraga. Penelitian lebih lanjut dapat diperluas ke cabang olahraga lain dan lokasi penelitian untuk menjelaskan lebih baik mengenai efektivitas sports sponsorship dari persepsi konsumen.