digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menurut laporan Euromonitor International (2021), pasar perawatan cucian di Indonesia mengalami pertumbuhan konsisten, tetapi industri laundry tradisional belum mengadopsi solusi digital dengan cepat, menyebabkan kesenjangan antara harapan pelanggan dan layanan yang ada. Drykeun, sebuah startup e-commerce yang didirikan pada tahun 2022, berusaha mengatasi kesenjangan ini dengan menyediakan layanan laundry berkualitas tinggi untuk rumah tangga dan bisnis di Indonesia melalui teknologi dan pelayanan pelanggan yang unggul. Saat ini, Drykeun menghadapi masalah bisnis yang signifikan karena tingginya biaya operasional di sektor B2C yang mengakibatkan margin keuntungan yang kecil. Untuk meningkatkan profitabilitas, Drykeun berencana untuk mengalihkan fokusnya ke sektor B2B, menargetkan kos-kosan untuk memanfaatkan volume laundry yang lebih besar dan mencapai biaya yang lebih optimal dan margin keuntungan yang lebih tinggi. Sebuah analisis kelayakan dilakukan untuk mengevaluasi apakah peralihan ini layak dijalankan. Studi ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif termasuk analisis PESTEL dan Porter Five Forces untuk memeriksa lanskap industri, analisis SWOT dan laporan keuangan untuk mengevaluasi perusahaan, dan ukuran kelayakan keuangan seperti Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Hasilnya menunjukkan bahwa Drykeun layak secara finansial dengan periode pengembalian modal 1.6 tahun, NPV Rp396,378,216, dan IRR 82%, melebihi Weighted Average Cost of Capital (WACC) sebesar 5.2%.