digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gilroy Jeremia
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Gilroy Jeremia
PUBLIC Latifa Noor

COVER Gilroy Jeremia
EMBARGO  2026-10-13 

BAB1 Gilroy Jeremia
EMBARGO  2026-10-13 

BAB2 Gilroy Jeremia
EMBARGO  2026-10-13 

BAB3 Gilroy Jeremia
EMBARGO  2026-10-13 

BAB4 Gilroy Jeremia
EMBARGO  2026-10-13 

BAB5 Gilroy Jeremia
EMBARGO  2026-10-13 

Material termoelektrik adalah material yang dapat mengonversi limbah panas menjadi energi listrik. Peningkatan efektivitas material termoelektrik dapat dilakukan dengan substitusi, doping, pemaduan, dan pemanfaatan struktur nano. Efektivitas material termoelektrik bergantung pada koefisien Seebeck, konduktivitas elektrik, dan konduktivitas serta stabilitas termal yang dimiliki oleh material tersebut. Untuk meningkatkan sifat termoelektrik ini, diperlukan koefisien Seebeck dan konduktivitas elektrik yang tinggi, serta nilai konduktivitas termal yang rendah. Perovskite SrTiO3 bersifat insulator dengan konstanta dielektrik yang besar, namun dengan substitusi pada situs Sr ataupun Ti, sifat termoelektrik dari SrTiO3 dapat meningkat. Pada penelitian ini, dilakukan substitusi atom Ti dengan atom Fe dan Co yang memiliki elektron valensi yang berbeda. Pada penelitian ini efek substitusi logam Fe dan Co pada kristal SrTiO3 sehingga membentuk perovskite ganda Sr2TiCo1-xFexO6 (dengan x = 0; 0,5; dan 1) dipelajari dengan meninjau pengaruh komposisi Co dan Fe serta pengaruh dari waktu penyinteran. Hasil difraksi sinar-X untuk sampel yang disintesis dengan waktu penyinteran 24 jam menunjukkan adanya 2 fasa untuk seluruh variasi komposisi sampel. Hasil Rietveld refinement menunjukkan bahwa 2 fasa tersebut merupakan fasa yang kaya akan Ti dan fasa yang kaya akan Co dan atau Fe. Parameter kisi untuk sampel dengan x = 0 (STCO) pada fasa yang kaya akan Co menurun seiring dengan bertambahnya waktu penyinteran. Sementara untuk sampel dengan x = 0,5 (STCFO), parameter kisi cenderung tidak berubah terhadap variasi waktu penyinteran. Untuk sampel dengan x = 1 (STFO) parameter kisi fasa yang kaya akan Fe meningkat seiring bertambahnya waktu penyinteran. Data konduktivitas DC (?DC) diperoleh dari pengukuran dielektrik. Sampel dengan waktu penyinteran 24 jam menunjukkan bahwa di temperatur yang sama, sampel STFO memiliki ?DC lebih tinggi dibandingkan STCFO kemudian diikuti oleh STCO. Nilai ?DC cenderung naik ketika substitusi Fe semakin banyak di dalam sampel Sr2TiCo1-xFexO6. Pada temperatur 300 K, nilai ?DC sampel STCO, STCFO, dan STFO berturut-turut mencapai 7,7258 × 10?8 S/m, 1,0184 × 10?4 S/m, dan 3, 2722 × 10?4 S/m.