digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1989 TS PP DARMI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

1989 TS PP DARMI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Penelitian mengenai biologi dan preferensi makan cacing tanah Pontoscolex corethrurus ( Fr. Mull ) terhadap beberapa macam serasah daun, telah dilakukan di lapangan dan di laboratorium sejak bulan Desember 1987 sampai Agustus 1988. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kokon dan kepadatan individu dewasa di lapangan berkorelasi positif dengan kadar air tanah pada kisaran antara 21,3 persen sampai 45,4 persen. Produksi kokon tertinggi di laboratorium yaitu 4,93 kokon/individu/bulan, pada umur pemeliharaan empat bulan. Waktu inkubasi kokon menjadi makin singkat dengan naiknya suhu, sedangkan daya tetas kokon tertinggi yaitu pada suhu 21 derajat C dan terendah pada suhu 17 derajat C. Pala pertumbuhan cacing tanah pada kondisi laboratorium berbentuk kurva sigmoid dengan berat tubuh tertinggi 830 mg dan mencapai dewasa pada umur 90-120 hari. Preferensi makan cacing tanah berbeda-beda terhadap beberapa macam serasah daun. Serasah yang paling banyak dikonsumsi adalah nxonophus compressus, kemudian diikuti oleh Lantana camara, Persea americana, Zea mays, Eupatorium inulifolium, Oryza sativa, dan yang paling sedikit adalah Pinus merkusii. Preferensi makan cacing tanah berkorelasi negatif dengan kandungan rasio C/N serasah daun.