digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adinda Faradila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Suku Tengger adalah kelompok masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Suku ini mewarisi tradisi Hindu sejak zaman Kerajaan Majapahit, yang tetap terlihat dalam praktik ritual keagamaan yang mereka lestarikan hingga saat ini. Nama Tengger sudah dikenal sejak masa Kerajaan Majapahit dan dianggap sebagai tanah suci dengan penduduknya dihormati sebagai abdi Sang Hyang Widi Wasa. Suku Tengger memiliki berbagai upacara keagamaan dan ritual adat yang diadakan setiap bulan. Penentuan waktu pelaksanaan acara adat mengikuti kalender Tengger, yang merupakan turunan dari kalender Hindu dan termasuk dalam kategori kalender Bulan-Matahari. Ritual unan-unan dilakukan setiap lima tahun sekali untuk menetapkan jadwal pelaksanaan acara adat dan menentukan hari-hari yang baik untuk pernikahan dan kegiatan selametan lainnya. Dalam penelitian ini, penulis mempelajari aturan-aturan yang digunakan oleh suku Tengger terkait sistem kalender Tengger secara astronomis. Metode penelitian meliputi wawancara dengan dukun pandhita (ketua adat) di Tengger serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat suku Tengger masih mengandalkan astronomi dalam kehidupan adat mereka.