COVER Suci Zulaikha Hildayani
EMBARGO  2026-10-13 
EMBARGO  2026-10-13 
BAB1 Suci Zulaikha Hildayani
EMBARGO  2026-10-13 
EMBARGO  2026-10-13 
BAB2 Suci Zulaikha Hildayani
EMBARGO  2026-10-13 
EMBARGO  2026-10-13 
BAB3 Suci Zulaikha Hildayani
EMBARGO  2026-10-13 
EMBARGO  2026-10-13 
BAB4 Suci Zulaikha Hildayani
EMBARGO  2026-10-13 
EMBARGO  2026-10-13 
BAB5 Suci Zulaikha Hildayani
EMBARGO  2026-10-13 
EMBARGO  2026-10-13 
Flavanoid merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara luas pada berbagai
jenis tumbuhan. Kelompok senyawa ini dapat dijumpai dalam berbagai jaringan
tumbuhan, yang meliputi daun, kayu, kulit batang, akar, biji, buah, dan bunga.
Peran penting flavanoid dalam tumbuhan diantaranya adalah sebagai penyaring
sinar UV, terlibat dalam proses fiksasi nitrogen, dan sebagai senyawa yang
bertanggung jawab pada pewarnaan bunga. Selain itu, flavanoid juga memiliki
berbagai sifat biologis, yang meliputi antioksidan, antiimflamasi, mencegah kanker,
demensia, asterklerosis, dan penyakit yang berhubungan dengan kerusakan jantung.
Oleh karena itu, flavanoid dianggap sebagai salah satu kelompok senyawa alam
yang penting sehingga banyak dikaji oleh para peneliti. Flavanon merupakan
senyawa golongan flavanoid yang memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu
sangat berguna dalam bidang farmakologi sebagai prekursor bahan obat. Sintesis
flavanon baik secara alami pada tumbuhan maupun secara eksperimen di
laboratorium, seringkali dilakukan dengan cara melakukan konversi dari bahan
dasar calkon. Reaksi konversi calkon menjadi flavanon secara biosintesis
berlangsung dengan bantuan enzim calkon isomerase (CHI). Reaksi ini diketahui
terjadi secara sederhana, satu tahap, serta menghasilkan produk yang
enantioselektif. Namun, sintesis flavanon dari bahan 2-hidroksi calkon di
laboratorium seringkali menghasilkan produk yang rasemat, yaitu campuran antara
2S-flavanon dan 2R-flavanon. Salah satu metode efektif untuk mengkonversi
calkon menjadi flavanon yang telah dilakukan peneliti sebelumya adalah dengan
menggunakan katalis asam metana sulfonat. Meski hasil reaksi merupakan produk
rasemat, naum reaksi ini dapat berlangsung dengan menghasilkan rendemen yang
baik. Selain itu, katalis asam metana sulfonat cocok untuk aplikasi kimia hijau.
Katalis lain yang telah digunakan untuk menghasilkan produk yang enantioselektif
yaitu katalis turunan aminokuinolin dan pirolidin. Katalis ini diambil dari segmen
sisi aktif enzim CHI. Baik dengan katalis asam metana sulfonat maupun katalis
turunan aminokuinolin dan pirolidin, kedua mekanisme untuk reaksi ini belum
diketahui secara pasti. Sehingga tujuan dari penelitian ini dalah untuk mempelajari
mekanisme reaksi untuk konversi calkon menjadi flavanon dengan katalis asam
metana sulfonat dan katalis turunan aminokuinolin dan pirolidin. Adapun metode
penelitian yang digunakan yaitu komputasi kuantum dengan teori fungsi kerapatan
(DFT) pada tingkat teori dan himpunan basis M06-2X/6-311**(d,p). Penelitian ini Flavanoid merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara luas pada berbagai
jenis tumbuhan. Kelompok senyawa ini dapat dijumpai dalam berbagai jaringan
tumbuhan, yang meliputi daun, kayu, kulit batang, akar, biji, buah, dan bunga.
Peran penting flavanoid dalam tumbuhan diantaranya adalah sebagai penyaring
sinar UV, terlibat dalam proses fiksasi nitrogen, dan sebagai senyawa yang
bertanggung jawab pada pewarnaan bunga. Selain itu, flavanoid juga memiliki
berbagai sifat biologis, yang meliputi antioksidan, antiimflamasi, mencegah kanker,
demensia, asterklerosis, dan penyakit yang berhubungan dengan kerusakan jantung.
Oleh karena itu, flavanoid dianggap sebagai salah satu kelompok senyawa alam
yang penting sehingga banyak dikaji oleh para peneliti. Flavanon merupakan
senyawa golongan flavanoid yang memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu
sangat berguna dalam bidang farmakologi sebagai prekursor bahan obat. Sintesis
flavanon baik secara alami pada tumbuhan maupun secara eksperimen di
laboratorium, seringkali dilakukan dengan cara melakukan konversi dari bahan
dasar calkon. Reaksi konversi calkon menjadi flavanon secara biosintesis
berlangsung dengan bantuan enzim calkon isomerase (CHI). Reaksi ini diketahui
terjadi secara sederhana, satu tahap, serta menghasilkan produk yang
enantioselektif. Namun, sintesis flavanon dari bahan 2-hidroksi calkon di
laboratorium seringkali menghasilkan produk yang rasemat, yaitu campuran antara
2S-flavanon dan 2R-flavanon. Salah satu metode efektif untuk mengkonversi
calkon menjadi flavanon yang telah dilakukan peneliti sebelumya adalah dengan
menggunakan katalis asam metana sulfonat. Meski hasil reaksi merupakan produk
rasemat, naum reaksi ini dapat berlangsung dengan menghasilkan rendemen yang
baik. Selain itu, katalis asam metana sulfonat cocok untuk aplikasi kimia hijau.
Katalis lain yang telah digunakan untuk menghasilkan produk yang enantioselektif
yaitu katalis turunan aminokuinolin dan pirolidin. Katalis ini diambil dari segmen
sisi aktif enzim CHI. Baik dengan katalis asam metana sulfonat maupun katalis
turunan aminokuinolin dan pirolidin, kedua mekanisme untuk reaksi ini belum
diketahui secara pasti. Sehingga tujuan dari penelitian ini dalah untuk mempelajari
mekanisme reaksi untuk konversi calkon menjadi flavanon dengan katalis asam
metana sulfonat dan katalis turunan aminokuinolin dan pirolidin. Adapun metode
penelitian yang digunakan yaitu komputasi kuantum dengan teori fungsi kerapatan
(DFT) pada tingkat teori dan himpunan basis M06-2X/6-311**(d,p). Penelitian ini