digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

33216005 Kristian Ismail.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

COVER Kristian Ismail
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

BAB 1 Kristian Ismail
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

BAB 2 Kristian Ismail
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

BAB 3 Kristian Ismail
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

BAB 4 Kristian Ismail
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

BAB 5 Kristian Ismail
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

BAB 6 Kristian Ismail
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

PUSTAKA Kristian Ismail
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Disertasi ini tentang pengendalian dan sinkronisasi multi PMSM (Permanent Magnet Synchronous Motor) menggunakan teknik yang diusulkan yaitu teknik hybrid cross coupling - master slave (CC-MS). Penerapan pengendalian dan sinkronisasi tersebut untuk kereta listrik berjenis electric multiple unit (EMU). Pengendalian kereta listrik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah kecepatan tiap roda adalah sama baik ketika jalan lurus atau berbelok dan slip roda yang terjadi pada roda yang bermotor. Pada tahap awal dilakukan simulasi PMSM berbeban fungsi tangga. Pada simulasi multi PMSM parameterisasi dari motor yang dipilih perlu dilakukan agar persamaan matematis dari PMSM dapat disimulasikan pada lingkung Matab-Simulink. Pada tahap berikutnya adalah simulasi multi PMSM yang berbeban kereta listrik, maka model matematis dari kereta listrik perlu diturunkan. Membangun model kereta dimulai dengan pemilihan tipe kereta dengan memperhatikan massa kereta, jenis motor, daya motor, konfigurasi gerbong untuk perhitungan gaya lawan percepatan, dan gaya lawan udara. Desain test bed yang berbentuk roller rig telah dilakukan untuk aplikasi kereta. Desain tersebut meliputi simutor inersia kereta dan simulator gaya lawan udara. Roller yang dipilih berjenis single roller multi axle dan bertipe vertical. Pemilihan jenis tersebut dengan pertimbangan kemudahan dalam desainnya namun mampu untuk menjadi simulator interaksi roda dan rel untuk desain anti slip roda. Dalam membangun anti slip adhesi dari roller rig perlu diinisialisasi untuk kondisi kering, berair dan beroli. Hasil dari inisialisasi adhesi tersebut dapat diturunkan torka limiter sebagai anti slip roda. Sebelum dilakukan re-tunning konstantan PI dengan sistem identifikasi, hasil percobaan sistem kontrol untuk anti slip dan sinkronisasi menunjukan bahwa kecepatan slip roda berkurang dibandingkan sistem tanpa anti slip roda, namun pada beberapa kondisi terdapat steady state error. Setelah re-tunning perpaduan antara anti slip dan sinkronisasi dapat bekerja bersamaan baik saat fungsi tangga dengan kontaminan (air dan oli) maupun saat steady state.