digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP CITRA ANGGITA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Perkembangan suatu kota erat kaitannya dengan perubahan pola pemanfaatan lahan. Meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya permintaan lahan untuk melakukan berbagai kegiatan. Permintaan lahan yang meningkat akan menimbulkan persaingan diantara pengguna lahan, dimana pengguna lahan akan berusaha memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tercermin dari semakin meningkatnya usaha-usaha pemanfaatan lahan. Kegiatan yang dianggap kurang menguntungkan dan produktif akan dengan cepat tersaingi oleh kegiatan yang lebih menguntungkan dan produktif. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial yang sangat dipengaruhi oleh tuntutan pelaku pasar, berkembang pesat dan sebagian besar menerobos ke dalam fungsi lahan kegiatan lain. Akibatnya timbul fenomena perubahan pemanfaatan lahan yang seringkali menimbulkan dampak negatif yang lebih besar terhadap lingkungan dan transportasi. Persoalan tersebut semakin meningkat dengan berkembangnya kegiatan komersial pada lokasi yang tidak sesuai dengan rencana peruntukan lahan komersial. Oleh karena itu diperlukan upaya pengendalian kegiatan komersial yang dirumuskan berdasarkan perkembangan kegiatan komersial dan kesesuaiannya dengan rencana tata ruang dalam pemanfaatan lahan di seluruh wilayah Kota Banjarmasin Sebagai dasar perumusan usulan pengendalian tersebut, maka dilakukan serangkaian analisis. Analisis pertama berupa identifikasi terhadap perkembangan kegiatan komersial, terdiri dari aspek perubahan pemanfaatan lahan di kota Banjarmasin, perkembangan jumlah unit kegiatan komersial dan karakteristik perubahan pemanfaatan lahan oleh kegiatan komersial yang meliputi sebaran lokasi, kecepatan perkembangan, jenis kegiatan dan jenis perubahan pemanfaatan lahan berdasarkan kesesuaiannya dengan rencana. Selanjutnya dilakukan identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan kegiatan komersial serta analisis potensi perkembangannya di setiap kecamatan. Studi ini dilakukan secara menyeluruh di Kota Banjarmasin sebagai bentuk antisipasi perkembangan kegiatan komersial yang cenderung terjadi secara simultan ke seluruh bagian wilayah kota dan untuk meminimalisir meluasnya dampak negatif yang ditimbulkannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan komersial di Kota Banjarmasin secara umum mengikuti jaringan jalan utama. Sebaran kegiatan komersial cenderung menyimpang dari rencana tata ruang dengan kecepatan perkembangan yang lebih besar dibandingkan pada lahan peruntukan kegiatan komersial yang direncanakan. Aglomerasi dan kepadatan penduduk merupakan faktor yang memiliki hubungan paling kuat terhadap perkembangan kegiatan komersial dibandingkan faktor pengaruh lainnya (nilai/pajak lahan, rasio panjang jalan, jarak dan waktu tempuh ke pusat kota). Kondisi setiap faktor pengaruh tersebut mempengaruhi perbedaan karakteristik potensi perkembangan kegiatan komersial di setiap kecamatan. Upaya pengendalian perkembangan kegiatan komersial diperlukan untuk mengatasi dan mengantisipasi penyimpangan perubahan pemanfaatan lahan oleh kegiatan komersial yang tidak sesuai rencana dikaitkan dengan potensi perkembangan kegiatan komersial di setiap kecamatan. Tindakan yang perlu dilakukan antara lain optimalisasi fungsi pusat sekunder, selektifitas pemberian ijin pemanfaatan lahan, pemberian insentif, penertiban serta membangun koordinasi dengan masyarakat dan pelaku kegiatan komersial dalam merumuskan strategi pengembangan kegiatan komersial yang lebih adaptif terhadap keinginan pasar.