Kontribusi yang baru dari penelitian ini adalah penggunaan model Transformer-Encoder,
suatu metode Machine Learning (ML) yang mutakhir untuk deteksi dan klasifikasi gangguan,
serta analisis kontinjensi pada sistem tenaga listrik. Lebih jauh, metode ML yang mutakhir ini
juga telah berhasil di-implementasikan pada sebuah platform elektronika edge-computing,
dalam hal ini Raspberry Pi 4. Implementasi ini dimungkinkan berkat penggunaan cara
penyederhanaan atau kompresi model yang dikenal sebagai Knowledge-Distillation (KD).
Transformer encoder-decoder baru-baru ini muncul sebagai metode ML yang sangat
menjanjikan di berbagai bidang. BERT dan GPT-3 sebagai model pendahulu GPT-4 adalah
contoh aplikasi model Transformer yang terkenal. Dalam menganalisis data sekuensial,
Transformer memiliki jangkauan koneksi yang jauh lebih panjang daripada metode yang
lebih konvensional seperti RNN dan LSTM. Dalam karya penelitian ini, ditunjukkan bahwa
encoder Transformer juga dapat digunakan dalam klasifikasi kesalahan sistem tenaga dan
analisis kontingensi daya. Untuk mengimplementasikan metode ML pada platform komputasi
kecil dengan sumber daya komputasi yang terbatas, digunakan metode KD. Proses
pembelajaran dalam metode KD setidaknya melibatkan dua model, yaitu model Guru dan
model Siswa. Pertama, Model-Guru yang bisa berukuran besar dilatih menggunakan CPU
atau GPU berbasis Desktop. Model-Guru yang sudah dilatih (pre-trained) ini kemudian
digunakan untuk melatih Model-Siswa yang ukurannya jauh lebih kecil. Berbeda dengan
pembelajaran konvensional, pada pembelajaran Distilasi ini digunakan nilai prediksi dari
Model-Guru selain label logit. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa selama
proses pelatihan distilasi, ukuran kumpulan data yang lebih kecil tanpa augmentasi dapat
digunakan. Dengan menggunakan dataset yang sama yang lebih kecil, terlihat bahwa
pembelajaran Model-Siswa melalui proses KD menghasilkan kinerja yang lebih tinggi
daripada jika Model-Siswa dilatih secara mandiri seperti cara konvensional. Model-Siswa
yang dihasilkan dengan ukuran kecil ini telah dapat diimplementasikan dalam Raspberry Pi 4
yang memiliki sumber daya yang sangat terbatas dibandingkan PC Desktop.