2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADRIAN PRAYOGA 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Pelumasan merupakan salah satu fakor penting dalam sistem motor diesel. Sejak awal
penggunaannya hingga sekarang, pelumasan selalu menjadi perhatian utama dalam
perancangan motor diesel. Banyaknya komponen yang bergerak saling bergesekan pada
motor diesel menyebabkan banyak terdapat komponen yang akan mengalami keausan.
Keausan yang berlebihan akan menyebabkan prestasi dan umur pakai dari motor diesel itu
menurun. Perlindungan terhadap komponen-komponen yang mengalami keausan ini akan
diberikan oleh pelumas.
Penelitian ini dilakukan untuk pengembangan produk pelumas motor diesel agar dapat
beroperasi dengan jarak 10.000 km dan untuk mengetahui kinerja dari pelumas serta
pengaruhnya terhadap komponen-komponen yang mengalami keausan dari motor diesel.
Penelitian dilaksanakan dengan uji jalan menggunakan mobil uji berpenggerak motor diesel
sejauh 3 x 10.000 km yang mengacu pada standar ASTM D-5500. Parameter-parameter yang
diujikan yaitu kecepatan rata-rata, tingkat kebisingan ruang mesin, akselerasi mobil uji,
prestasi mobil uji, perubahan sifat pelumas, massa komponen, dimensi komponen, kekasaran
komponen, dan kerusakan komponen melalui evaluasi visual.
Hasil dari pengujian ini adalah terjadinya penurunan rata-rata viskositas kinematik
pelumas sebesar 10.07%, perubahan massa, dimensi, dan kekasaran komponen antara 0.01%-
2%, penurunan daya sebesar 14.11%, penurunan torsi sebesar 6.84%, konsumsi pelumas
sebanyak 13.27%, dan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 15.95 km/liter. Perubahan
tersebut terjadi karena adanya degradasi pelumas sehingga gesekan yang terjadi antar
komponen semakin besar. Gesekan ini yang akan menyebabkan keausan pada komponen
yang dilihat dari evaluasi visual. Evaluasi visual ini memperlihatkan kerusakan akibat
gesekan yang semakin besar setelah pengujian. Oleh karena itu prestasi dari kendaraan akan
menurun.
Secara umum perubahan parameter masih berada dalam batas yang diizinkan. Oleh
karena itu setelah menjalani pengujian sejauh 3 x 10.000 km, pelumas yang dikembangkan
bisa dikatakan memenuhi spesifikasi API Service CF-4.