DS-TK-Endar Puspawiningtias 33016002-1-BAB 8.pdf
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Alice Diniarti
» ITB
Rekayasa reaksi kimia pengusiran CO2 pada asam lemak melalui pirolisis
menunjukkan bahwa pirolisis asam lemak berketakjenuhan tunggal (oleat)
menghasilkan produk bensin hijau lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak
jenuh. Uji coba sintesis biohidrokarbon tipe bensin hijau dari sabun basa oleat
????Ca(OH)2.(1-????)Mg(OH)2.Zn(OOCR)2; 0 < ???? < 1 telah diteliti. Sekitar ±75%-mol
perolehan bensin hijau (C7–C11) tertinggi dapat dicapai pada nisbah logam 0,15 (????
= 0,15).
Berdasarkan formulasi sabun basa oleat 0,15Ca(OH)2.0,85Mg(OH)2.Zn(OOCR)2,
pengembangan proses untuk mendapatkan suhu yang paling efektif pada pirolisis
sabun basa oleat telah dilakukan (tahap 2). Perolehan hidrokarbon cair tertinggi
sekitar 57,3%-berat melalui pirolisis sabun basa oleat pada suhu 450°C dengan
komposisi alkana (11,3%), alkena (10,7%) dan iso-alkana (78%), serta perolehan
bensin hijau (C6–C11) 63%. Fraksi bensin dari crude pirolisis sabun mempunyai
angka oktan 79,8. Upaya selanjutnya adalah meningkatkan nilai angka oktan
dengan menyisipkan logam Cr pada sabun basa CaMgZn berbasis asam oleat.
Penyisipan logam Cr pada sabun basa oleat ((RCOO)2Zn4Mg(2-????)Ca????Cr2 (OH)8CO3)
untuk meningkatkan kadar aromatik dan angka oktan telah dilakukan (tahap 3).
Pirolisis sabun CaMgZn berbasis asam oleat dengan penyisipan logam Cr terbukti
meningkatkan kadar aromatik di dalam produk hidrokarbon cair. Angka oktan
tertinggi (90,3) dicapai pada ???? = 0,75 dengan peningkatan sekitar 10,5 poin dari
sabun basa oleat tanpa Cr. Produk pirolisis sabun basa Cr oleat di setiap ????
mempunyai distribusi hidrokarbon dominan yang berbeda, diakibatkan karena
hidroksida campuran yang belum homogen.
Percobaan telah dilakukan untuk membuktikan apakah sabun yang dibuat dari
hidroksida ganda yang homogen akan menghasilkan hidrokarbon yang seragam
tipe dan komposisinya, dan apakah pada suhu 250°C sabun basa oleat telah
terdekomposisi, jika benar bagaimana tahap dekomposisinya. Pemanasan ketiga
sabun (C17H33COO)3Zn2Cr(OH)3X, X = Cl, ½SO4, OOCH pada suhu 250°C
menghasilkan produk dominan heptadekena rata-rata sekitar 74,06%. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa sabun basa oleat yang dibuat dari hidroksida
ganda yang homogen terbukti menghasilkan hidrokarbon yang seragam tipe dan komposisinya. Pemanasan sabun basa oleat pada suhu 250°C terbukti sudah
terdekomposisi, dan tahap dekomposisi dimulai dengan pembentukan hidrokarbon
(heptadekena) selanjutnya terengkah karena pengaruh temperatur.