digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelayanan resep dan waktu tunggu merupakan poin penting dalam pelayanan kefarmasian. Pelayanan resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien serta dilakukan untuk mencegah terjadinya medication error. Resep elektronik merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan kejadian medication error serta mengurangi waktu tunggu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan resep kertas dan resep elektronik terhadap jumlah kejadian medication error, waktu tunggu, serta tingkat kepuasan pasien dan dokter. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasional analitik mixed-method dengan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif menggunakan pengkajian resep serta kuesioner SERVQUAL untuk mengukur tingkat kepuasan pasien dan dokter. Analisis data kualitatif menggunakan Chi-Square. Analisis data kuantitatif menggunakan Wilcoxon Rank Sum Test untuk mengetahui perbandingan waktu tunggu dan perbandingan banyaknya kejadian medication error dalam persentase serta perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui tingkat kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah kejadian medication error lebih banyak pada resep kertas kertas (10,66%) dibandingkan resep elektronik (5,82%). Waktu tunggu obat lebih lama pada resep kertas dengan rata-rata 10 menit 10 detik dibandingkan dengan rata-rata waktu tunggu resep elektronik yaitu 8 menit 23 detik. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian lebih tinggi pada resep kertas (93,2) dengan kriteria sangat puas dibandingkan resep elektronik (90,9) dengan kriteria sangat puas. Tingkat kepuasan dokter terhadap penerapan peresepan elektronik menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 78,15 dengan kriteria puas. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan resep elektronik di salah satu klinik di Kota Bandung lebih baik dibandingkan dengan resep kertas.