Peningkatan produktivitas sangatlah penting bagi industri khususnya industri
farmasi untuk menghadapi persaingan global saat ini. Dengan kemajuan teknologi
dan digitalisasi dapat mengoptimalkan proses produksi sehingga menghasilkan
produk secara efisien dengan kualitias produk yang baik untuk kepuasan konsumen.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja untuk proses
manufaktur. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode untuk
memantau dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi nilai OEE awal pada mesin pengemasan otomatis dengan
sistem Track and Trace 2D Barcode. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk
mendapatkan nilai OEE, analisis faktor yang mempengaruhi nilai OEE, strategi
untuk melakukan perbaikan, dan mengevaluasi strategi pada tingkat produktivitas
mesin tersebut. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai OEE pada mesin
pengemasan otomatis dengan sistem Track and Trace 2D Barcode adalah 30,49%.
Nilai ini masih jauh di bawah standar perusahaan yaitu 85%. Nilai Availability (AV)
dan Rate of Quality (RQ) cukup tinggi, namun Performance Rate (PE) masih
kurang sehingga nilai OEE rendah. Berdasarkan analisis Six Big Losses, Losses
terbesar yang menyebabkan rendahnya nilai OEE adalah reduced speed dimana
mesin dioperasikan dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan kecepatan desain
(ideal) dari mesin tersebut (biasanya kecepatan aktual lebih rendah dari kecepatan
ideal) yang dapat disebabkan karena batch size produk kecil. Dengan penentuan
dan analisis akar masalah menggunakan metode fish bone diagram, tindakan
penanggulangan masalah yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah batch
untuk dilakukan proses pengemasan. Berdasarkan rata-rata perhitungan OEE
sesudah penanggulangan masalah adalah 67,67%. Terjadi peningkatan nilai OEE
yang diperoleh sebesar 37,18% dari pencapaian nilai OEE sebelumnya.