digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan produktivitas sangatlah penting bagi industri khususnya industri farmasi untuk menghadapi persaingan global saat ini. Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi dapat mengoptimalkan proses produksi sehingga menghasilkan produk secara efisien dengan kualitias produk yang baik untuk kepuasan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja untuk proses manufaktur. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode untuk memantau dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai OEE awal pada mesin pengemasan otomatis dengan sistem Track and Trace 2D Barcode. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk mendapatkan nilai OEE, analisis faktor yang mempengaruhi nilai OEE, strategi untuk melakukan perbaikan, dan mengevaluasi strategi pada tingkat produktivitas mesin tersebut. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai OEE pada mesin pengemasan otomatis dengan sistem Track and Trace 2D Barcode adalah 30,49%. Nilai ini masih jauh di bawah standar perusahaan yaitu 85%. Nilai Availability (AV) dan Rate of Quality (RQ) cukup tinggi, namun Performance Rate (PE) masih kurang sehingga nilai OEE rendah. Berdasarkan analisis Six Big Losses, Losses terbesar yang menyebabkan rendahnya nilai OEE adalah reduced speed dimana mesin dioperasikan dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan kecepatan desain (ideal) dari mesin tersebut (biasanya kecepatan aktual lebih rendah dari kecepatan ideal) yang dapat disebabkan karena batch size produk kecil. Dengan penentuan dan analisis akar masalah menggunakan metode fish bone diagram, tindakan penanggulangan masalah yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah batch untuk dilakukan proses pengemasan. Berdasarkan rata-rata perhitungan OEE sesudah penanggulangan masalah adalah 67,67%. Terjadi peningkatan nilai OEE yang diperoleh sebesar 37,18% dari pencapaian nilai OEE sebelumnya.