1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-BAB1.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-BAB2.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-BAB3.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-BAB4.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-BAB6.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-cover.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-PUSTAKAa.pdf
1994 TS PP ATING SUDRADJAT SOFYAN 1-PUSTAKAb.pdf
ABSTRAK:
Berdasarkan telaahan terhadap berbagai hasil tulisan dari para peneliti, menunjukkan bahwa masalah pengelompokkan komponen dan mesin telah mulai banyak dilakukan. Hal ini seiring dengan perkembangan mesin-mesin industri dewasa ini, demikian pula dalam proses pemotongan logam seat ini di Indonesia sudah mulai diperkenalkan Flexible Manufacturing Systems (FMS) walaupun baru hanya ada dua atau tiga buah mesin cell yang terpasang.
Namun penelitian terhadap dua mesin cell ini, ternyata tidaklah banyak. Dengan mengambil manfaat dari apa yang diteliti aleh pare peneliti terdahulu, maka dicoba dipelajari performansi dari cara pengerjaan sejumlah n komponen tanpa dikelompokkan dan sejumlah n komponen yang dikelompokkan dengan metoda ROC den Cl Extended dari konsep Teknologi Kelompok (CT) pada dua mesin cell.
Algoritma Sorting based, yang dipilih pada penelitian ini, adalah metoda pengelompokkan atas dasar penyortiran baris dan kolom dari matriks insiden. King (1980) membuat ROC, dimana pengelompokkannya didasarkan pada peringkat. CI Ext. merupakan pengembangan dari CI (cluster identification) yang diterapkan Kusiak dan Chow (1987), dimana pengelompokkan didasarkan pada pengecekan terhadap keberadaan kelompok komponen yang terpisah secara tersendiri dalam suatu matrik insiden mesin dan komponen. Dalam penelitian ini, pengelompokkannya didasarkan pada proses pengerjaan dari komponen uji. yang dipakai, yang mane diperoleh dua kelompok komponen dengan ROC dan tiga kelompok komponen dengan CI Ext.