ABSTRAK Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Vanessa Heriyanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bunga telang (Clitoria ternatea Linn.) adalah bunga asli Ternate, Indonesia, yang
kaya akan antosianin. Antosianin merupakan kumpulan senyawa pigmen biru-ungu alami
golongan fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan terbukti memiliki banyak
khasiat kesehatan. Namun, pemanfaatan dan aplikasi bunga telang sebagai pewarna
pangan masih tradisional. Pada penelitian ini, dieksplorasi pengaruh kondisi operasi
proses membran distilasi osmotik (OMD) sebagai metode pemekatan ekstrak bunga
telang dan freeze-drying untuk menghasilkan bubuk pewarna pangan alami. Konfigurasi
pemekatan adalah membran distilasi kontak langsung (DCMD), di mana air dari ekstrak
telang akan berpermeasi dalam bentuk uap air ke larutan pelucut osmotik melalui
membran hollow fiber polipropilena hidrofobik. Pemekatan dilakukan dengan variasi
parameter operasi temperatur umpan pada 35oC dan 50oC, variasi jenis larutan pelucut
kalium sorbat dan natrium benzoat, dan variasi konsentrasi larutan pelucut pada 1.5 dan
2.5 M untuk menentukan pengaruh tiap parameter terhadap fluks permeat. Didapati
bahwa parameter yang paling berpengaruh adalah temperatur umpan, dengan peningkatan
dari 35oC ke 50oC meningkatkan fluks permeat dari 1-2 L/m2jam ke 3-4 L/m2jam,
sementara jenis dan konsentrasi larutan pelucut tidak memengaruhi fluks secara
signifikan. Seluruh variasi tidak memengaruhi kualitas kandungan fenolik maupun
aktivitas antioksidan ekstrak bunga telang yang berada pada angka 30-40 mg GAE/g
padatan terlarut dan 40-50% inhibisi DPPH pada konsentrasi padatan sampel 1000 ppm.
Retensi kadar fenolik dan aktivitas antioksidan pasca pemekatan secara berurutan adalah
81-93% dan 83-94%. Penggunaan larutan pelucut natrium benzoat terindikasi memicu
difusi balik garam ke umpan. Ekstrak pekat dari variasi terbaik kemudian dikeringkan
dengan freeze dryer pada tekanan 0.001 mbar dan suhu -50oC selama 48 jam hingga
didapatkan bubuk dengan kadar air 17% dan perolehan massa 84%. Freeze drying tidak
memengaruhi kualitas senyawa bioaktif secara signifikan, sehingga pemekatan dan
pengeringan ekstrak bunga telang dengan OMD dan freeze drying layak untuk
memproduksi bubuk pewarna pangan.