ABSTRAK Thoriq Vieri Alvianto
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Thoriq Vieri Alvianto
PUBLIC Latifa Noor
COVER Thoriq Vieri Alvianto
EMBARGO  2026-06-26 
EMBARGO  2026-06-26 
BAB1 Thoriq Vieri Alvianto
EMBARGO  2026-06-26 
EMBARGO  2026-06-26 
BAB2 Thoriq Vieri Alvianto
EMBARGO  2026-06-26 
EMBARGO  2026-06-26 
BAB3 Thoriq Vieri Alvianto
EMBARGO  2026-06-26 
EMBARGO  2026-06-26 
BAB4 Thoriq Vieri Alvianto
EMBARGO  2026-06-26 
EMBARGO  2026-06-26 
BAB5 Thoriq Vieri Alvianto
EMBARGO  2026-06-26 
EMBARGO  2026-06-26 
Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah metode untuk meningkatkan produksi minyak bumi dengan memasukan gas/panas/bahan kimia ke dalam sumur minyak. Produksi minyak bumi meningkat sebesar 10-20% dengan proses EOR. Poliakrilamida merupakan salah satu jenis agen EOR yang bekerja dengan cara meningkatkan viskositas air yang dimasukkan ke dalam sumur minyak. Viskosita yang besar dapat mendorong minyak lebih baik ke sumur produksi. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang membahas penggunaan poliakrilamida dalam EOR dari sudut pandang molekular. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi molekul antara poliakrilamida dan air melalui simulasi dinamika molekul menggunakan perangkar lunak Gromacs versi 2020.6. Dua system yang dipelajari pada penelitian ini, yaitu sistem air dan sistem poliakrilamida-air. Derajat polimerisasi dan salinitas air divariasikan untuk mempelajari pengaruh kedua parameter tersebut pada nilai viskositas, radius girasi, solvent accessible surface area (SASA), distribusi radial dan jumlah ikatan hidrogen intramolekul. Berdasarkan pengolahan data hasil simulasi, viskositas, jumlah ikatan hidrogen intramolekul dan SASA mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya derajat polimerisasi. Sebaliknya, radius girasi dan distribusi radial mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya derajat polimerisasi. Penambahan ion Na+ dan Cl- memberikan pengaruh terhadap perubahan radius girasi, sehingga nilai viskositas mengalami perubahan.