COVER Aulia Hasanah
EMBARGO  2026-07-03 
EMBARGO  2026-07-03 
BAB1 Aulia Hasanah
EMBARGO  2026-07-03 
EMBARGO  2026-07-03 
BAB2 Aulia Hasanah
EMBARGO  2026-07-03 
EMBARGO  2026-07-03 
BAB3 Aulia Hasanah
EMBARGO  2026-07-03 
EMBARGO  2026-07-03 
BAB4 Aulia Hasanah
EMBARGO  2026-07-03 
EMBARGO  2026-07-03 
BAB5 Aulia Hasanah
EMBARGO  2026-07-03 
EMBARGO  2026-07-03 
Limbah zat warna cair merupakan salah satu yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dari industri tekstil. Salah satunya adalah limbah zat warna Kristal Violet (CV) yang merupakan suatu pewarna yang sering digunakan sebagai pewarna pada industri tekstil, obat-obatan hewan, dermatologi dan digunakan sebagai pewarna Gram untuk penanda mikroorganisme. CV dapat menyebabkan teratogenik (penyebab timbulnya kecacatan pada janin selama dalam kandungan), karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik (penyebab mutasi gen) sehingga dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi jumlah CV pada limbah zat warna. Salah satunya adalah menggunakan teknik adsorpsi. Adsorben yang digunakan adalah zeolit alam Ende, yang mana diketahui zeolit alam Ende memiliki komposisi utama mordenit, klinoptilolit serta kuarsa. Adsorben zeolit alam kemudian diuji dalam tiga kondisi yaitu, ukuran 100mesh, modifikasi nano dengan alat Planetary Milling menggunakan bola alumina(200 rpm/12 jam), dan setelah rekristalisasi. Adsorben dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X-Ray Diffraction (XRD). Kondisi optimum adsorpsi CV menggunakan 0.01 gram adsorben dicapai pada pH 6 dan waktu kontak 90 menit menggunakan volume larutan 10 mL dengan metode batch. Proses adsorpsi CV mengikuti model kinetika adsorpsi orde dua semu dan model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum 151,327 mg/g dan nilai R2
= 0,9635 untuk sampel A, 74,166 mg/g dan nilai R2 = 0,9128 untuk sampel B, dan kapasitas adsorpsi maksimum 311,357 mg/g dan nilai R2 = 0,9752 untuk sampel C. Studi termodinamika ketiga kondisi sampel menghasilkan nilai ?G negatif yang menyatakan proses berlangsung spontan, bersifat endotermik dengan nilai ?H positif dan ?S = positif yang menunjukkan bahwa derajat keteraturan sistem yang meningkat.