Penggunaan elektroda raksa untuk penentuan logam berat secara voltametri memang
memiliki sensitivitas dan selektifitas yang baik, namun memiliki kendala pada masalah
toksisitas dan lingkungan. Modifikasi elektroda kerja raksa menjadi amalgam tembaga
memiliki keuntungan dimana raksa yang digunakan secara kuantitas minim dan amalgam
relatif kurang toksik. Selain itu elektroda kerja amalgam tembaga memiliki kelebihan dari
segi overpotential untuk hidrogen dan jendela potensial pada potensial negatif untuk deteksi
unsur-unsur logam. Analisis dengan teknik voltametri lucutan anodik gelombang persegi
memberikan alternatif yang baik untuk analisis dengan elektroda amalgam tembaga, dimana
konsentrasi renik dapat dideteksi lebih baik karena adanya proses deposisi untuk pemekatan
analit pada permukaan elektroda. Nilai pH optimum untuk penentuan Pb2+, Cd2+, dan Zn2+
tidak selalu sama. Nilai pH optimum untuk pengukuran Pb2+ dan Zn2+ adalah 4,5 sedangkan
untuk Cd2+ adalah 6. Daerah linear kurva kalibrasi untuk ketiga ion tidak sama. Limit deteksi
elektroda amalgam tembaga untuk pengukuran Pb2+, Cd2+ dan Zn2+ berturut-turut adalah 50,7
ppb, 43,9 ppb, 519 ppb. Akurasi analisis untuk ketiga logam cukup baik dengan persen
perolehan kembali berkisar antara 91 % hingga 103%.